Farranisa hanyalah seorang gadis seperti umumnya, tapi ada satu hal yang mengubah dirinya yaitu permasalahan yang terjadi dikehidupannya.
Sebelumnya ia tidak menyangka akan terlibat dalam permasalahan dua keluarga yang dirundung kehancuran.
Ditambah...
-Aku tidak menyesal jika harus kehilanganmu tapi aku akan sangat menyesal jika kamu tidak memaafkan diriku-
" Raf lagi lagi aku harus berterimakasih padamu, makasih ya". Ucap seorang gadis 14 tahun kepada teman lelakinya.
"Far udah lah, bosen aku dengerin kamu minta maaf". Balas teman lelakinya sambil merangkul pundak gadis tersebut.
Gadis tersebut bernama Farranisa Zoe Anastasia Dan teman laki lakinya bernama Rafandra abrial Bramantio.
Farra tertunduk melihat tali sepatunya yang terlepas.
"Sini aku bantuin" seru teman laki-laki farra.
Satu demi satu tali putih yang melekat pada sepatu Farra ia talikan, namun seperti biasa ia melihat coretan spidol lagi di ujung depan sepatunya itu.
Teman laki lakinya mengusap sepatu yang terdapat coretan spidol. "Selain tas, mereka juga ngerjain sepatu kamu lagi?"
Farra hanya bisa mengangguk lugu dan memandangi mata teman laki lakinya yang masih bersimpuh dibawahnya. Farra membalas senyum dibibir kecil nya, saat teman laki lakinya menatap sendu kearahnya.
Teman lelakinya itupun beranjak berdiri, menatap lekat mata Farra, memegang kedua bahu para lalu mengusap lebam dibibir Fara.
"Far aku udah bilang, kamu itu bisa lawan mereka. Gak perlu nunggu aku untuk nyelamatin diri kamu sendiri, bayangin jika suatu saat nanti kita gak bersama. Aku yakin kamu bisa Far". Mohon teman laki lakinya itu dengan penuh pengharapan.
**
Pesan chat Instagram devano dan Fara
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**
"Hallo Farra kamu bisa kerumah aku sekarang, bantuin aku nenangin ibuku"
" Halo raf, ibu kamu kenapa" panik Sheila saat mendapat telepon dari teman lelakinya yang terdengar panik.
"Sekarang aku kesana ya, aku pesen taxi dulu kamu tungguin ak"
Tuuut tuut
Belum sempat ia selesai bicara, telpon sudah terputus. Fara segera bergegas menuju rumah temannya.
"Raaaaaaf kamu ada didalam? Ini aku Fara". Teriak Fara didepan rumah teman lelakinya.
Setelah beberapa ketukan pintu dan kerap kali meneriakkan panggilan, tapi ternyata tidak ada satu pun suara yang menjawabnya.
Fara mencoba membuka pintu, yang ternyata tidak terkunci. saat ia masuk kedalam. Hawa dingin menyerbu leher jenjang gadis berpakaian merah muda itu. Pupil dikedua matanya mulai melebar saat tak ada cahaya yang masuk ke penglihatan nya. Untung saja, cahaya dari balik jendela yang menyinari sofa panjang di depan tv, bisa membantu penglihatannya.