🧸 10. Sorak Sorai : kita yang mulai menjauh 🧸

141 26 5
                                    

Kara tahu betul sikapnya kepada Raka sangat tidak dewasa, Kara juga sadar kalau Kara sudah bersikap egois terhadap Raka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kara tahu betul sikapnya kepada Raka sangat tidak dewasa, Kara juga sadar kalau Kara sudah bersikap egois terhadap Raka. Namun Kara juga butuh waktu untuk menyesuaikan diri untuk semuanya sudah banyak luka yang tertoreh saat Kara menjalin hubungan dengan Raka.

Setelah merasa tubuhnya lebih baik, Kara memutuskan untuk pergi ke sekolah beberapa hari kebelakang Raka dan Kara tidak berhubungan. Keduanya sama-sama gengsi untuk memulai kembali, dan melupakan yang sempat terjadi.

"Kara, lo udah sembuh? Ya ampun kanget banget tahu!" ucap Lala teman baik Kara.

"Gue juga kangen banget sama lo, Friska kemana kok gak keliatan?"

"Dia lagi di perpustakaan, katanya mau cari buku buat referensi tugas."

"Oh gitu, yaudah kita ke kelas yuk."

Perasaan Kara campur aduk saat melihat Raka yang sedang duduk di bangkunya dengan banyak hadiah disana. Banyak surat-surat yang di hias dengan cantik juga. Raka sempat melirik Kara namun setelah itu Raka malah memalingkan wajahnya.

"Lo kok bisa sakit sih?" tanya Lala dengan raut wajah yang khawatir.

"Gue juga gak tahu. Rasanya capek aja."

Saat sedang asyik mengobrol dengan Lala, Kara mendapatkan satu pesan singkat yang di kirim oleh Raka. Isi pesan itu mengatakan kalau Raka ingin bertemu degan Kara di belakang sekolah seperti biasa.

"Gue ke toilet dulu ya la, lo gak papa kan ditinggal sendiri?"

"Gak papa lah, sana jangan lama-lama ya!"

Kara lebih dulu pergi ke belakang sekolah. Lalu tak lama setelah itu Raka juga mulai meninggalkan kelas untuk bisa mengobrol dengan sang kekasih. Keduanya sempat terdiam, membisu saling acuh dan tak ingin bersuara.

"Kenapa? Ada yang mau di omongin, kenapa gak pulang sekolah aja kalau nanti ada yang liat kita kan karir kamu bisa hancur," oceh Kara yang enggan melihat kearah Raka.

Dengan tiba-tiba Raka meraih tangan Kara untuk di genggam dan membawa Kara kedalam pelukan. Kara yang mengetahui itu dengan segera mencoba melepaskan pelukan Raka, namun bukannya mau melepaskan Raka malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Lepasin, nanti ada yang liat Raka!"

"Please, biarin aku peluk kamu dulu satu menit aja. Aku kangen banget sama kamu Kara."

"Kamu mau sampai kapan kayak gini Raka, mending kita putus aja gimana?"

Raka yang terkejut dengan segera melepaskan pelukannya dan menatap mata idah milik Kara. Raka bisa melihat ada air mata disana, banyak luka juga rasa sakit yang Kara pendam sendirian.

"Kenapa? Aku tahu aku salah aku minta maaf, tapi jangan kayak gini Kara. Aku sayang sama kamu, kamu juga sayang sama aku terus kenapa harus putus?" tanya Raka dengan wajah yang mulai memerah.

Sorak SoraiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang