🧸 12. Sorak Sorai : jadi kita balikan nih? 🧸

134 20 9
                                    

Kara baru saja selesai menata rambutnya saat terdengar suara motor yang sangat Kara kenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kara baru saja selesai menata rambutnya saat terdengar suara motor yang sangat Kara kenal. Itu suara motor milik Raka yang ternyata sudah terparkir di garasi rumah Kara. Dengan perasaan yang campur aduk Kara mulai keluar dari kamarnya dan melangkah ke ruang tamu. Disana sudah ada bang Juang dengan celana kolornya juga Raka yang tampak sudah rapih dengan seragam sekolah.

"Lama banget siap-siapnya kasian Raka nunggu lama. Yaudah gih berangkat sekolah yang bener sekolahnya oke!" Setelah mengatakan itu Juang pergi meninggalkan Kara juga Raka yang sedang mematung memandangi satu sama lain.

"Gimana kabarnya hari ini?" celetuk Raka tiba-tiba.

"Baik, kalau gak baik gak akan sekolah," jawab Kara ketus.

Dengan tiba-tiba Raka mengenggam tangan Kara dan membawa Kara keluar dari rumah untuk pergi sekolah bersama. Raka memakaikan helm berwarna merah bercorak pulkadot itu ke kepala Kara. yang Kara lakukan hanya cemberut tak ada obrolan ringan diantara keduanya.

Motor yang Raka bawa mulai melaju dijalan raya, hembusan angin yang terasa dingin menusuk tubuh Kara yang tidak memakai jaket. Sebagai laki-laki yang super peka Raka menghentikan motornya untuk memberikan jaket yang ia pakai.

"Pake jaketnya, udara dingin aku tahu kamu gak bisa kedinginan. Dan gak ada penolakan!'

Motor clasik itu mulai melaju kembali membawa dua pasang manusia yang sama-sama tidak mau memulai pembicaraan. Sampai akhirnya Raka jengah dan memilih membuka topik pembicaraan lebih dulu.

"Udah lama ya, kita gak berangkat sekolah bareng kayak gini kangen banget ngobrol sama kamu di motor, kangen dipeluk kamu juga. Dan kamu tahu Kara yang paling aku kangenin itu ocehan kamu, yang selalu ingetin aku buat makan." Tidak ada jawaban.

"Hari-hari yang aku lalui tanpa kamu rasanya hampa, ada yang hilang. Dan aku tahu hal yang hilang dan membuat aku mersa hampa itu kamu Kara. aku sadar tanpa kehadiran kamu dalam hidup aku, aku gak akan jadi Raka yang seperti sekarang."

Tanpa kata Kara merangkul pinggang milik Raka menyenderkan wajahnya di bahu kokoh milik Raka. Bahkan kini Kara bisa mencium semerbak wangi parfum milik laki-laki itu. Raka hanya tersenyum karena akhirnya ia bisa meluluhkan kembali hati sang kekasih.

"Aku minta maaf karena bersikap kekanak-kanakan, dan aku janji aku gak akan mengulangi hal yang sama. Maafin aku ya Raka," ucap Kara.

"Aku juga minta maaf ya, harusnya aku lebih perhatian sama kamu lain kali kita jalan berdua aku janji."

Setelah hampir sampai di sekolah seperti biasa Raka akan menurunkan Kara di warung yang tak jauh dari sekolah, Deren juga ada disana namun sembunyi di balik pohon besar yang berada di sebelah warung. Entah sampai kapan Deren akan menaruh hatinya ini untuk Kara sekuat apapun Deren berusaha perasaannya akan kembali kepada Kara. Deren tidak akan menyianyiakan waktu yang ia punya untuk bersama Kara.

Sorak SoraiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang