3. 🌹Blood {Vampire's?}

5 0 0
                                    

Vote and coment!

***

Author Side's

Malam ini terasa lebih sepi dari biasanya. Youra belum pulang dari tempat ia bekerja. Karena itu Victoria dan Haneul memutuskan untuk memasak makan malam bersama. Dapur terasa sangat ramai oleh candaan keduanya.

"Haneul, jangan diletakkan disitu!"

"Victoria! Airnya sudah mendidih, cepat matikan!"

"Ya! Aku bukan kau yang merebus air justru menghitamkan panci karena gosong!"

Untung saja dapur tidak meledak karena teriakan nyaring keduanya. Ditengah-tengah acara memasak, pintu terbuka menampilkan Youra dengan wajah lelahnya.

Melihat kedua sahabatnya tengah memasak bersama, Youra berinisiatif untuk mendekati keduanya. Sebelumnya dia mencuci tangan diwestafel. Haneul sangat tidak suka menyentuh orang yang habis bepergian. Penuh debu, katanya.

"Kalian sedang memasak, apa?" Tanyanya menaruh minat pada makanan yang baru setengah jadi itu.

"Victoria membeli daging kemarin. Jadi kami memutuskan untuk membuat sup daging. Kau mau membantu?" Haneul menjawab sekaligus bertanya pada Youra.

"Jangan! Lebih baik kau mandi dan berganti pakaian saja. Ini sebentar lagi matang, kok," Victoria menyahuti cepat, memberi perintah.

Tanpa banyak bertanya Youra mengangguk dan berlari menaiki tangga. Dalam hati Victoria merasa lega karena Youra sepertinya sudah tidak lagi marah padanya. Entah lupa atau sudah memaafkannya.

Namun, Victoria kembali teringat alasan Youra marah padanya. Pulang terlambat. Walaupun Victoria merasa dia tidak melakukannya. Entahlah... Ini aneh.

"Supnya, sudah jadi!" Haneul berteriak girang.

"Berisik, Haneul! Coba kau cicipi, apakah rasanya sudah pas?" Victoria menegur sambil bertanya.

Haneul mencicipi kuah sup dengan menggunakan sendok kecil. Seketika matanya membulat ketika mencecap rasa sup itu.

"Ini enak sekali, Kim! Pasti karena kau yang meracik bumbunya," Haneul memuji dengan riang menggunakan marganya.

"Kita membuatnya bersama," Victoria menanggapi.

"Ya, ya, ya. Baiklah kita membuatnya bersama. Sekarang lebih baik kau panggil Youra biar aku yang menata makanannya," Victoria hanya membalas dengan deheman. Lalu segera melangkahkan kaki menuju kamar Youra dilantai dua.

Entah sahabatnya itu sedang apa. Mandi saja lama sekali. Apa jangan-jangan Youra pingsan? Victoria segera menghapus pikiran-pikiran anehnya.

Setelah mengetuk pintu, Victoria masuk dan melihat Youra masih menggunakan bathrobe kuning sedang mengeringkan rambutnya. Melihat Victoria menjemputnya Youra berkata,

"Aku akan segera turun. Kau duluan saja!" Victoria menggeleng pelan.

"Youra, apa kau masih marah denganku?" Tanyanya takut-takut.

Youra menggeleng sekilas lalu menjawab, "Aku tidak marah. Hanya aku kesal. Kau selalu membuatku khawatir, Kim. Kau sahabatku, aku menyayangimu. Dan kau tau itu."

The Blessed BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang