No matter how many times death tries to tear them apart, Zaros and Victoria will definitely stay together, no matter what. Be it in a few years or thousands of years in the future~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Author Side's
Victoria yang merasa tidurnya terganggu oleh kecupan-kecupan kecil dipipinya, berusaha menjauh tapi tak bisa. Karena lengan kekar yang mengalungi pinggangnya memeluknya erat seperti takut terlepas.
Gadis itu mendengus kesal lantaran tahu siapa pelakunya. Namun itu sesaat sebelum ia menyadari bahwa ia tak berada dikamarnya.
Ruangan kamar yang ditempatinya sekarang bernuansa merah gelap. Dengan kesan kuno nan mewah. Entah dimana sekarang ia tengah berada.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Victoria menepuk keras lengan Zaros memintanya berbalik. Zaros sedikit melonggarkan pelukannya memutar tubuh Victoria mengahadapnya.
Deg! Deg!
Jantung Victoria tak sanggup menatap pahatan sempurna ini terlalu dekat. Jantungnya bisa copot!
Ia sedikit memundurkan wajahnya namun Zaros kembali menarik kepalanya dan menenggelamkannnya di dada laki-laki itu. Membuat Victoria bisa mendengar degupan kencang seperti miliknya.
"Aku juga sama, bukan? Kau tak perlu malu," Zaros berkata dengan enteng.
Blush! Pipinya memerah lantaran menahan malu. Tapi ia kembali pada topik yang dipertanyakan benaknya.
"Zaros, dimana kita. Maksudku, ini bukan kamarku yang berada dirumahmu?" Tanyanya.
"Ini tempatku dilahirkan," laki-laki itu menjawab singkat.
"Hah?"
"Ini adalah kerajaanku. Tempat aku dilahirkan dan tumbuh."
Victoria membeo. Sesaat sebelum paniknya menyerang.
"Zaros bagaimana dengan kehidupanku? Bagaimana dengan sahabat-sahabatku? Apa aku akan disini selamanya?!!" Cerocosnya.
