01-10 [Raja Kutukan]

878 193 9
                                    

Yuzura berjalan dalam koridor dengan semangat turun. Mencari keberadaan Uraume untuk belajar teknik pembalikan, seperti yang dikatakan Sukuna. Matanya melayang-layang di antara dinding kayu dan berhenti saat melihat koridor menuju ruang kerja Uraume.

Kakinya dengan engan melangkah. Masih tidak terima ejekan Sukuna padanya. Tapi untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bodoh, Yuzura hanya bisa belajar dari seseorang yang mampu mengajarinya.

Tok tok tok--!!

Yuzura berdiri di depan pintu, menunggu respon dengan murung. Memainkan jari dan pergelangan kaki secara bergantian.

"Masuk."

Sesaat setelah suara Uraume terdengar bersama gesekan kertas, Yuzura menggeser pintu dan melangkah masuk ke dalam ruang belajar Uraume. Ini adalah pertamakalinya Yuzura datang kemari, karena pertemuannya dengan Uraume kebanyakan hanya di ruang Sukuna, dapur, maupun kamarnya sendiri.

Jadi Yuzura tidak bisa tidak melihat lebih.

Ruangan itu sekilas terlihat sibuk. Meja kayu ditaruh ditengah ruangan, gulungn maupun buku tertata disebelah kiri maupun kanan meja dengan dokumen yang dikerjakan jelas tepat ditengah dengan kuas di tangan Uraume.

Kabinet kayu kotak-kotak memenuhi dinding belakang Uraume penuh kertas dan gulungan yang terlihat penting. Yuzura kini menyadari, bahwa tugasnya sebagai koki tidak sebanding dengan Uraume yang mengerjakan entah dokumen apa dan masih memasak dengannya.

"..." Yuzura jadi merasa tidak enak menganggunya.

Yang diganggu justru melihat Yuzura tidak mengatakan tujuannya datang kemari, hanya bisa mengajukan pertanyaan.

"Ada apa?"

Yuzura berkedip dan merespon canggung,"Uh ... Tidak ada."

Uraume terdiam, jelas tidak percaya. Jari-jari yang tadinya membawa kuas kini diletakkan, mendorong kursi kebelakang dia berjalan memutar meja dan berdiri di depannya. Membuat rasa bersalah Yuzura meningkat bersama dengan rasa hormat.

Uraume perlahan menebak kedatangan Yuzura,"Apa kamu datang untuk teknik pembalikan?"

Seperti yang diharapkan dari Uraume. Langsung tau.

Yuzura mengangguk lemah, mengakui.

Uraume berbalik melangkah ke salah satu kabinet gulungan sebelah kiri ruangan. Tidak menyia-nyiakan waktu, dia masih berjalan sembari menjelaskan pada Yuzura.

"Teknik pembalikan ini kebanyakan hanya bisa dikuasai dari teknik bawaan lahir. Namun, beberapa orang yang telah melewati batas kekuatan manusia terkadang bisa menggunakannya, seperti Sukuna-sama."

"..." Yuzura hampir tidak bisa menahan diri untuk mengatakan 'seperti kamu.'

Uraume tidak melihat ekspresi Yuzura masih terus melihat beberapa gulungan di kabinet dalam tangannya dan melanjutkan pidatonya,

"Kamu adalah pengecualian, karena kebangkitan energi kutukanmu terlambat dan tidak terlihat teknik bawaan darimu, maka Sukuna-sama menyimpulkan kamu bisa belajar teknik pembalikan."

Yuzura menatap sosoknya dengan datar, "..." Tidak, Sukuna tidak menyimpulkan apapun. Kamu barusaja menyimpulkan sendiri.

Uraume mengambil salah satu gulungan ditangannya dan berjalan mendekati Yuzura untuk memberikannya. Matanya menatap dengan serius dan menjelaskan fungsi dari gulungan yang diberikannya.

"Teknik pembalikan pada dasarnya menggabungkan dua ujung energi negatif. Tapi jika kamu tidak tau cara menyalurkan, teori itu sia-sia." Berhenti sejenak untuk mengamati ekspresi Yuzura, Uraume tersenyum kecil.

[Jujutsu Kaisen : Otome Game In to Reality] || Jujutsu Kaisen x OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang