02 - 10 [Sampah Klan Zenin]

462 104 22
                                    

Ketika datang ke hotel tempat mereka memesan sebelumnya, Yuzura tidak menyangka akan seperti ini. Pengasuhnya yang dia kira engan setuju dengan pernikahan muda benar-benar mendukungnya, bahkan kamar hotel tidak lepas dari rencananya.

Dia kira Shio akan memesan dua kamar, satu untuknya dan satu lagi untuk Toji. Tapi siapa sangka dia benar-benar menjadi sekamar dengan pengaturan pengasuh yang dikiranya tidak rela dirinya menikah?!

Sekarang dia benar-benar tersedak ludahnya sendiri saat memasuki kamar hotel. Pertama yang dilihatnya adalah kasur bertabur mawar merah dengan handuk dilipat menjadi angsa di tempatkan di tengah kasur. Bahkan kamar mandi tidak lepas dari mawar-mawar menganggu.

Astaga, jika tau akan berakhir seperti ini, dirinya akan membuat seluruh jadwal kunjungan ke Amerika sendirian.

Sekarang dia hanya bisa duduk tegak dengan keringat dingin saat suara air mengalir dari kamar mandi berhenti. Mengingat sebelumnya Toji pergi mandi, dia merasa pipinya panas tanpa alasan. Langkah kaki yang menapak di atas karpet teredam.

Angin menerpa belakang telinga Yuzura yang saat ini tidak berani bergerak, hanya duduk tegak di sofa. Otaknya macet saat suara teredam begitu dalam dan dekat. Nafas berhembus membuat telinganya geli dan merah merayap dari pangkal leher terlihat dengan mata telanjang.

"Apa yang kamu lakukan, Nona?"

Berbalik, Yuzura merasa pendangannya berputar. Rambut hitam Toji yang basah menetes ke bawah, bibir menyunggingkan senyum tipis saat melihat reaksinya seperti kucing yang ekornya terinjak. Toji tau dirinya tampan dan tubuhnya sempurna, memiliki hal-hal ini memang sangat berguna dalam situasi tertentu. Untuk menggoda.

Belum sempat mengeluarkan semua pesonanya tangan ramping mendorong Toji dengan sekuat tenaga, Yuzura menyelinap pergi sesegera mungkin berlari menuju pintu.

"A-Aku akan memesan kamar sebelah, Sepertinya ada kesalahan saat Shio memesan kamar, permisi!"

Brak--!

"..."

Toji berdiri di sana terdiam, Telapak tangan terentang menutup bibirnya yang menyunggingkan seringai tipis. Menatap keluar jendela dengan pemandangan kota malam berkelip-kelip.

Memikirkan alasan Yuzura dan mengingat tingkah laku pengasuhnya.

--Toji yakin tidak ada yang namanya kesalahan dalam pemesanan kamar.

[Ding!! Kesukaan saat ini : 53% » 56%!]

***

Setelah Yuzura membuka kamar lainnya dia tidak langsung kembali, mengingat nanti akan bertemu dengan Toji kembali sedangkan rasa malunya belum hilang.

Dia memutuskan untuk jalan-jalan ke luar, kebetulan lokasinya dekat dengan taman jadi dia langsung berbelok untuk duduk di bangku taman dan menarik udara segar sebanyak-banyaknya untuk menurunkan panas di wajahnya.

Ketika menatap langit malam, hatinya rileks.

"Halo?"

--Akh!!

Yuzura melompat kaget mendengar seseorang memanggilnya. Dia langsung menoleh hanya untuk melihat wajah dan senyum yang familiar. Berjalan keluar dari bayang-bayang malam, dia langsung duduk di sebelah Yuzura tanpa peringatan.

Aoi? Kenapa dia kembali?

"Aku hanya ingin memperingatkanmu Hanami-san,"

Cahaya bulan menyinari mereka memantulkan sinar mata Aoi, membuatnya berkedip dingin dengan senyum tipis. Tangannya terentang ke depan melingkarkannya ke leher Yuzura, berbisik seperti siluman rubah. Menarik mangsanya ke jurang.

[Jujutsu Kaisen : Otome Game In to Reality] || Jujutsu Kaisen x OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang