02-04 [Sampah Klan Zenin]

766 162 28
                                    

Yuzura dan Toji kembali ke rumah dengan taxi, tas belanja memenuhi kedua tangan mereka. Tapi isinya bukan hanya barang untuk Toji. Bahkan dari beberapa baju, Toji memilihkannya langsung untuk Yuzura, meski membayarnya masih dengan uang gadis itu.

Tapi Yuzura menghargai usahanya.

Lagi pula, uangnya terlihat seperti unlimited. Akan sangat bagus jika Toji membantunya untuk menghabiskan beberapa angka.

Mereka kini membongkar belanjaan di dalam kamar yang sekarang milik Toji. Yuzura memperhatikan beberapa tas yang tersampir di pinggir kasur. Dia tadinya tidak memerhatikan toko mana saja yang dimasuki Toji, tapi dia kini melihat ada merek terkenal seperti Gucci, Louis Vuitton, dan beberapa Bvlgari.

Harga satu baju ini bahkan melebihi uang jajannya selama sebulan penuh di kehidulan nyata.

"..."

Dia tidak menyangka Toji benar-benar tau tentang beberapa baju dengan merek terkenal. Entah kenapa gambaran darinya sebagai galandangan pinggir jalan hilang di kepala Yuzura, gadis itu curiga Toji adalah anak orang kaya yang tersesat dengan ingatan hilang.

Melihat lagi sekilas, Yuzura juga menyadari bahwa Toji lebih suka sweater lengan panjang dan celana panjang hitam. Ada beberapa celana pendek dan beberapa kaos ketat berlengan pendek yang dilihatnya dari video pemilihan target Zenin Toji sebelumnya.

Menghela napas, Yuzura memilih untuk tidak mengungkitnya.

***

Pagi berikutnya datang dengan cepat.

Yuzura keluar dari kamar dengan piyama yang masih di pakai di tubuhnya. Saat menoleh untuk memeriksa jam, dia melihat Toji duduk di ruang tamu dengan malas mengganti-ganti saluran televisi. Melihatnya seperti ini, Yuzura merasa Toji beradaptasi lebih cepat darinya yang beberapa saat lalu masuk ke game ini.

Mengingat ini sudah jam 9 pagi. Dia berinisiatif untuk membuka topik.

"Toji-san, apa yang ingin kamu makan untuk sarapan?"

Toji menoleh dan melihatnya sekilas. Tangannya masih menekan remot tanpa berhenti.

"Terserah."

"..." Kurang meyakinkan.

Yuzura kembali mengingat identitasnya saat ini yang merupakan seorang murid. Karena libur berada di hari sabtu dan minggu, dia sekarang libur dan akan masuk hari senin.

Sedikit khawatir akan Toji yang ditinggal sendirian di rumah ketika dirinya sekolah, dia memutuskan untuk menawarkan diri.

"Bagaimana kalau kita belajar memasak? Karena Senin aku sudah pergi sekolah. Kamu akan dirumah sendiri ..."

Kini pria itu benar-benar menghadapnya. Alis terangkat saat menatapnya menjelaskan dengan suara kecil. Tangannya menopang dagu santai.

"Kamu bisa memasak?"

Yuzura yang mendengar pertanyaannya, mengangguk antusias. Dia percaya diri dengan kemampuan memasaknya yang bahkan bisa menjinakkan Raja Kutukan. Dan tidak keberatan untuk membagikan keterampilannya pada orang di depannya.

Tapi kata-kata selanjutnya dari pria di depannya membuatnya tersedak.

"Lalu kamu ingin aku melakukan apa?"

"Menyuci bajumu? Memijatmu?"

... Yuzura sama sekali tidak menyangka topiknya akan melenceng. Dia berdiri ternganga menatapnya tidak percaya. Ingin memutuskan kontak mata, tapi dirinya merasa akan lebih canggung jika melakukannya nanti.

Pikirannya melayang pada karakter Toji yang dibawamya pulang kemarin. Memang beradaptasi dengan santai, bahkan terlihat terlalu nyaman sebagai seseorang yang baru datang.

[Jujutsu Kaisen : Otome Game In to Reality] || Jujutsu Kaisen x OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang