01-19 [Raja Kutukan]

863 183 29
                                    

Yuzura menyipitkan matanya, dia merasa cahaya cerah dari festival itu bukan lagi lentera untuk menerangi, tapi justru api yang membara. Melamun akan pemandangan di depannya, dia perlahan melihat sosok Sukuna mendekat dari kejauhan.

Visinya kabur lagi. Merasa dirinya di seret kembali oleh lengan yang familiar.

Dan berhenti pusing saat dia malah kembali ke dalam istana. Matanya menatap linglung pada Sukuna yang berdiri menjulang di depannya. Dia tidak tau mengapa Sukuna membawanya kembali ke sini, tapi yang jelas dia tidak boleh keluar dari sini.

Dan seperti yang diaharapkannya, Sukuna menjatuhkannya di tengah-tengah ruangan itu. Kemudian buah-buahan jatuh di depannya, dengan beberapa hidangan ditaruh yang entah darimana Sukuna mendapatkannya.

"... Apa ini?"

Sukuna tidak mendengar kebingungan dalam pertanyaannya dan masih fokus pada hal lain. Kepala Sukuna menoleh ke sekitar ruangan dan berjalan seolah dia memindai perabotan secara seksama. Kemudian merobek pergelangan tangannya secara rapi.

Darah berjatuhan menyentuh lantai kayu berjarak empat meter dari tempat Yuzura duduk. Wajahnya sangat tertegun, bahkan mulutnya tidak bisa berkata-kata melihat bagaimana Sukuna memang sengaja menjatuhkan darah dari nadinya secara melingkar dengan dirinya sebagai titik pusat.

Setelah menghubungkannya menjadi lingkaran darah, Sukuna menjentikkan jarinya dengan ringan. Seketika api menyala melalui darah yang berjatuhan tadi, tidak membakar lantai kayu dan Yuzura bahkan tidak merasa panas.

Tapi dia terkurung di dalamnya.

Setelah beberapa saat, akhirnya mata merah itu mau memperhatikan sosoknya. Sukuna memutar dua dari empat pergelangan tangannya dan tombak serta belati muncul dari udara tipis. Warnanya emas dan hitam, seperti tanto yang diberikan padanya beberapa waktu lalu.

"Diam di sini, jangan melangkah keluar dari lingkaran," Suaranya serak mengandung keseriusan yang jarang dan mata merah itu melirik di kejauhan yang Yuzura tak bisa bayangkan.

Seringai tiran memenuhi wajahnya seolah bersiap untuk menggila di medan tempur.

"Tunggu aku kembali."

Dan sosoknya menghilang sangat cepat meninggalkan lantai retak di bawah tekanannya.

"..."

Yuzura kembali memikirkan usahanya berlari susah payah ke gerbang istana dan kini malah dikembalikan ke dalam istana dengan lingkaran api aneh yang dirinya tidak boleh melewati garis. Bertanya-tanya kemana kaisar yang seharusnya menduduki ruangan ini.

Dia hanya bisa tersenyum.

Mencoba melupakan hal-hal itu. Yuzura kini fokus pada hal-hal di depannya, sembari menggigit apel yang diambilnya pertama kali. Matanya mulai memindai buah-buahan segar yang dikirim Sukuna dan beberapa hidangan yang terlihat enak serta sangat familiar.

Makanan di depannya mirip persembahan pada dewa yang beberapa waktu lalu dilihatnya di tempat festival.

"... Tidak mungkin,'kan?" Yuzura berkata dengan nada aneh.

[Ryomen Sukuna memang mengambilnya dari tempat persembahan.]

?!

Yuzura seketika tersedak ludahnya sendiri, karena dia baru saja menelan apel dimulutnya. Matanya melebar menatap apel yang sudah tergigit di tangannya. Dia melemparkan apel secara reflek seolah-olah apel di tangannya terbakar.

Sukuna gila!

[Pemain tidak perlu khawatir, dewa dalam game hanya buatan, karena dewa game ini adalah developer.]

[Jujutsu Kaisen : Otome Game In to Reality] || Jujutsu Kaisen x OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang