(7). Pulang bareng

37.5K 2.3K 33
                                    

Maaf ya ceritanya aku publish ulang dari awal. Aku tu jadi down karena takutnya ceritanya ngebosenin:) Dan mungkin setelah ini akan ada beberapa part yang aku hapus. Yang awalnya 50 lebih part bakal jadi 30an kayaknya:)

Mau buat konflik tapi aku enggak bisa:) sedih banget. Gak tahu habis ini mau di lanjutin atau enggak:)

Do'a-in aja semoga di lanjutin.

----------------------------------

"Jika tak ingin di usik, maka jangan mengusik. Karena marahnya orang diam dan sabar lebih berbahaya dari marahnya orang yang banyak bicara"

  - HADES dan HERA -

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Dan berarti sudah waktunya anak SMA Galaxy pulang.

Hera yang tadi pagi nebeng dengan Cessie mendadak cemas karena tidak tahu mau pulang bareng siapa. Ditambah mobil Cessie katanya tadi masih berada di bengkel.

"Mampus gue. Pulang sama siapa ini gue" cemasnya.

Hera mencoba melihat sekeliling parkiran. Kali aja dia melihat sesosok orang yang bisa Hera mintai tebengan.

Mata Hera langsung berbinar kala melihat Ale yang sedang men-starter motor maticnya.

"ALE" teriak Hera melambai ke arah Ale.

Dengan tergesa - gesa Hera berlari ke arah Ale.

"Subhanallah Hera jangan teriak - teriak. Noh lihat sekarang kita jadi pusat perhatian" keluhnya.

"Heheh. Sorry gue gak tahu" ujar Hera cengengesan.

"Ngapain lo manggil gue?"

"Oh iya. Khmm. Begini, Le" Hera menjeda ucapannya sambil menatap Ale dengan senyum paling manis yang ia miliki.

"Ck bau - bau busuk mulai tercium" sindir Ale.

"Ih jahat banget"

"Buruan ada apaan?"

"Ale lo kan ganteng ya. Terus baik hati dan tidak sombong ---" belum sempat Hera melanjutkan ucapannya, Ale buru - buru memotong.

"Gak ada" ujarnya ketus.

"Dih jahat banget".

"Ayo lah, Le. Gue nebeng ya. Gue gak tahu ni mau pulang sama siapa. Jahat banget sih lo ninggalin gue disini" ujarnya melas.

Dengan sejuta jurus andalannya, Hera membujuk Ale agar diberi tumpangan gratis. Lagian gak ada pilihan lain. Hera juga males banget bawa mobil ke sekolah. Capek, masa iya Hera bawa mobil mulu. Sesekali di boncengin kek. Tapi jawaban yang Ale lontarkan membuat dia tertampar, terjungkal dan terseret secara paksa.

"Makanya cari pacar. Jomblo mulu sih" sarkas Ale.

Orang kan dimana - mana sederhana tapi nikmat ya. Tapi kalau ucapan Ale barusan itu, sederhana tapi nyakitin. Pengen marah tapi fakta.

"Ye ngaca anak bapak samsul" balas Hera mencibir.

"Lah kan gue udah deket sama Kak Berlian. Walaupun gak pacaran tapi kita berdua udah sama - sama saling komitmen" ucap Ale sombong.

Dalam hati Alea mencibir, "Putus mampus. Eh tapi kan gak pacaran. Tapi - tapi sikap mereka berdua kayak orang pacaran. Ah bodoamat"

"Besok gue traktir deh ya. Mau ya Ale yang ganteng dan tidak sombong"

"Ck. Ya ud---"

"Ada apaan ni?"

Suara serak dan datar itu menginterupsi percakapan antara Hera dan Ale yang lagi tawar menawar soal tebengan pulang.

𝙱𝚞𝚌𝚒𝚗𝚊𝚋𝚕𝚎 {Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang