(44). Lahiran (End)

25.4K 734 12
                                    

HAIIII. KITA UDAH KETEMU DI AKHIR CERITA! MAAF BANGET KALAU ENDINGNYA AKU CEPETIN DAN GAK SESUAI EKSPETASI DARI KALIAN. SOALNYA AKU LAGI GAK PUNYA IDE UNTUK MANJANGIN CERITANYA LAGI!

Oh ya, jangan lupa follow akun WP aku Queennyi_ biar kalian tahu aku upload cerita baru yang gak kalah seru dari cerita Bucinable. Jangan lupa juga follow akun tiktok aku!

Tungguin cerita baru aku launching! Bye byeeee💋

- HADES dan HERA -

Hera mengernyit kala melihat Hades yang terus memperhatikan perut buncitnya dengan tatapan aneh.

"Kenapa?"

Hades yang terlalu fokus melihat perut buncit Hera sepertinya tidak mendengar sama sekali ucapan Hera.

"Kakak" panggil Hera sekali lagi.

"Eh kenapa sayang?"

"Kakak ngapain sih ngeliatin perut Hera sampai segitunya"

Hades menatap ke arah perut Hera dengan tatapan polos. Jari telunjuknya menekan - nekan perut Hera dengan hati - hati.

"Di dalam sini seriusan ada dedek bayi nya? Kok muat sih di perut kamu, sayang?" tanya Hades.

Hera mendengus malas. Ini adalah pertanyaan kesembilan ratus dua puluh satu kali selama kurang lebih lima bulan masa kehamilan Hera.

Makin besar perut Hera, maka makin sering pula Hades bertanya dengan pertanyaan bodoh seperti itu.

"Menurut kakak?" bukannya menjawab, Hera malah balik bertanya.

"Ada" jawab Hades polos.

"Soalnya waktu di teken - teken perut kamu keras kayak ada isinya" lanjutnya lagi.

Dug.

Ditengah percakapan mereka, tiba - tiba saja bayi di dalam kandungan Hera menendang lumayan keras. Membuat Hera sedikit meringis.

"Woah Hera, bayinya nendang" pekik Hades histeris.

Dirinya yang memang sejak tadi sudah tidur di atas pangkuan Hera lantas mengarahkan kedua tangannya memeluk perut buncit Hera. Seolah - olah sedang memeluk bayi yang ada di kandungan Hera.

"Gemes banget sih dedek" ujar Hades.

Lelaki yang sebentar lagi akan menjadi seorang ayah itu terus saja mencium perut buncit Hera yang terlihat bergerak - gerak karena adanya pergerakan dari bayi yang ada di kandungan Hera.

"Dedeknya laki - laki atau perempuan ya, Hera?"

"Kalau menurut Hera sih laki - laki" jawab Hera.

"Menurut kakak juga laki - laki. Soalnya nendanganya tadi kuat banget" seru Hades semangat.

"Dedek nendangnya jangan kuat kuat dong. Nanti kalau misalnya kaki dedek kepleset terus gak sengaja ke tendang ginjal ibu gimana" nasehat Hades pada bayi di dalam kandungan Hera.

Hera meringis. Hades dengan segala imajinasi dan pikirannya memang sulit untuk di tebak.

"Gak akan bisa kakak" ujar Hera lembut. Tangan lentik wanita itu dengan penuh kasih sayang mengelus rambut lebat milik Hades.

Hades yang tadinya masih semangat mencium perut Hera tiba-tiba saja berhenti. Kepalanya mendongak menatap melas ke arah Hera.

"Kenapa lagi?"

"Nanti kalau dedeknya udah lahir, Hades masih boleh nen kan Hera?" tanya Hades memelas.

Melihat raut wajah melas Hades, Hera terkikik geli.

𝙱𝚞𝚌𝚒𝚗𝚊𝚋𝚕𝚎 {Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang