Cahaya perlahan muncul dari arah timur. Menampakan sang mentari yang bersinar terang menerangi benua Teyvat, termasuk di Mondstadt, kota angin dan kebebasan.
Beberapa orang di kota mulai keluar dan bersiap melakukan aktivitas mereka masing-masing. Semakin naik cahayanya, kota itu mulai ramai.
Tidak seperti sebelumnya, hanya beberapa orang saja yang berani keluar. Berkat ketiga pendatang dari Mondstadt, Stormterror berhasil diusir. Namun mereka berharap, kedamaian ini berhasil bertahan selamanya.
Kirito, Lumine, dan Paimon tengah berjalan keluar dari kota Mondstadt menuju ke kuil Four Winds.
Sebelumnya, pagi tadi mereka menemui Jean di markas besar Knight of Favonius untuk memberitahu letak tempat empat kuil tersebut. Dan juga Jean memberitahu kalau Amber, Kaeya, dan Lisa sudah duluan menuju tiga dari empat kuil itu.
"Tujuan kita ada tiga kuil, dan tiga orang lainnya berada di ketiga kuil tersebut." Kirito berkata sambil melihat peta yang diberikan Jean.
"Jadi, kuil mana yang harus kita tuju terlebih dahulu?" Tanya Lumine.
"Etto ... jika kita pergi bersama, itu akan memakan waktu. Begini saja, mari kita berpencar. Kamu dan Paimon akan pergi ke arah sini, sedangkan aku akan pergi ke arah sana." Kirito berkata sambil menunjuk arah sesuai arahan pada gambar di peta.
Lumine dan Paimon hanya membalas anggukan pada ucapan Kirito.
"Kalau begitu, mari kita susul ke tempat mereka-" ucap Paimon namun di potong oleh Kirito.
"Tunggu sebentar!" Ucap Kirito.
"Ada apa, Kirito?" Tanya Lumine.
"Bolehkah kamu mengulurkan tanganmu sebentar, Lumine?" Ucap Kirito.
Lumine bingung apa yang akan dilakukan Kirito. Tetapi ia menuruti permintaannya itu. Ia mengulurkan tangan kirinya pada Kirito.
Kirito lalu memegang tangan Lumine dengan lembut. Lumine lalu terkejut dan wajahnya langsung tersipu malu.
Namun Kirito tak berniat seperti itu. Dengan telapak tangannya berada setengah inchi diatas lengan Lumine, lalu cahaya muncul menyinari lengannya itu.
Itu membuat Lumine dan Paimon merasa silau dengan cahaya itu.
Setelah cahaya itu memudar, Lumine merasakan kalau ia sekarang mengenakan sesuatu di lengannya. Saat Kirito melepas lengannya, Lumine terkejut kalau ia sekarang telah mengenakan sebuah gelang.
"Sebuah ... gelang?" Ucap Lumine bingung.
"Nama gelang itu adalah, Prototipe Brancelet. Ini hanya replika dari versi aslinya. Yah, intinya gelang itu dapat melindungimu jika sedang tidak bersamaku. Dan dengan itu juga, aku dapat mengetahui dimana kamu berada. Jadi, aku bisa langsung menemukanmu." Ucap Kirito sambil menggaruk pipinya.
Setelah mendengar penjelasan Kirito, wajah Lumine langsung merona. Ia tak menyangka bahwa Kirito akan sekhawatir itu jika ia berpisah.
"Terima kasih, Kirito." Ucap Lumine tersenyum manis.
Kirito sedikit terkejut melihat senyuman manis Lumine. Wajahnya pun sedikit tersipu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAO The New Journey: Adventure of Teyvat World
Fantasy(Cerita ini masih berhubungan dengan SAO: Omniverse Dimensional Chat Group dan merupakan masa depan dari cerita utama.) Deskripsi: Tempat yang baru tandus dengan hawa yang panas, bebatuan yang beterbangan dimana-mana, beserta sobekan Dimensi yang sa...