Terlihat seorang pemuda yang diduga adalah Kirito, tengah berdiri di tengah kekacauan yang sangat parah. Bola-bola cahaya yang mengambang sangat banyak hancur melebur dan ada yang terhisap oleh sobekan di langit kekosongan yang begitu banyak.
Banyak sekali kehidupan tiada jumlahnya di setiap bola-bola tersebut harus ikut hancur. Ratusan, ribuan, puluh ribuan, bahkan ratusan ribuan, semuanya hancur terhisap oleh sobekan menuju kekosongan mutlak.
Kirito menatap hal itu dengan Shock, air matanya mengalir dan dia merasakan kesedihan yang amat dalam, dan ia menyalahkan dirinya sendiri atas kiamat itu.
"KIRITO-KUN!!"
Kirito tersentak mendengar suara teriakan histeris dari seseorang yang ia cintai. Ia lalu berpindah ke belakang, melihat sebuah bola cahaya yang hancur berkeping-keping terhisap oleh sobekan-sobekan yang amatlah besar.
"Asuna?! ASUNA!!" Kirito
"ONII-CHAN!!"
Terdengar suara lain dari seseorang yang Kirito sangat kenali.
"S- sugu?!"
"KIRITO!!"
"Elaina?!"
Setelah terdengar suara teriakan yang histeris, terdengar lagi suara yang lain memanggil Kirito dengan nada yang sama.
"KAZUTO-SAMA!!!"
"KIRITO!!!"
"KIRITO, TOLONG!!!"
"PAPA!!!"
"TOLONG AKU, KIRITO!!!"
"KIRITO, TOLONGLAH KAMI!!"
"ARRRGHH, KIRITO!!!"
Kirito menoleh kesana-kemari, banyak sekali suara teriakan memanggilnya. Hingga membuatnya tak dapat mengendalikan dirinya dan berteriak histeris.
"Tidak! Tidak! Tidak! Jangan! Tidak! TIDAAKK!!!"
Kirito hanya bisa berteriak, menundukkan kepalanya dengan rasa bersalah yang menompang tubuhnya. Air matanya berlinang sangat deras. Dan dirinya merasa ingin segera mati.
"Semua ini salahku ... aku tidak pantas hidup ... aku tidak pantas hidup..."
Kirito kemudian menciptakan sebuah pisau metal, lalu ia mengarahkan tepat pada bagian lehernya.
"Aku ... aku lebih baik mati..."
Rasa putus asa tergambar di wajahnya. Air matanya berlinang, ia memejamkan matanya seolah-olah dia sudah tidak memiliki tujuan untuk hidup.
"Kau tidak akan bisa lari dari kenyataan, Kazuto Kirigaya. Meski kau mati sekalipun." (???)
Wajah Kirito tiba-tiba tersentak beserta pisau metal yang ia ciptakan jatuh mendengar suara misterius.
Ia sekarang berada di ruang yang begitu gelap, hanya dirinya seorang disana, menoleh kesana kemari untuk mencari asal suara tersebut.
"S- siapa kau-"
"Banyak sekali kehidupan tak terhitung jumlahnya dari banyaknya Alam Semesta yang sudah kau hancurkan. Meski begitu, kau tidak akan bisa lari dari kesalahanmu. (???)
Asal dari suara itu kemudian menunjukkan dirinya. Dia adalah seorang pria dengan kamera berwarna Magenta menggelantung di lehernya.
"Mencoba lari dari takdirmu? Itu percuma saja, Kazuto Kirigaya." (???)
"Tidak!
"Mengikuti takdir? Atau mengubah takdir? Hal itu semua sama artinya dengan kita selalu terlilit oleh kata takdir. Dan kita tidak dapat melarikan diri darinya." (???)
KAMU SEDANG MEMBACA
SAO The New Journey: Adventure of Teyvat World
Fantasy(Cerita ini masih berhubungan dengan SAO: Omniverse Dimensional Chat Group dan merupakan masa depan dari cerita utama.) Deskripsi: Tempat yang baru tandus dengan hawa yang panas, bebatuan yang beterbangan dimana-mana, beserta sobekan Dimensi yang sa...