Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore dan disinilah Tadashi berdiri. Di depan gerbang yang tidak jauh dari parkiran menunggu anak Eskul Volly selesai latihan. Sepertinya sebentar lagi akan selesai pikirnya. Sudah 15 menit lebih dia menunggu disini sendirian karena sekolah sudah mulai sepi.
Dari kejauhan dia melihat temannya Shoyo dan anak Volly lainnya berjalan ke arahnya, termasuk Tsukki. Akhirnya penantiannya berakhir. Jujur saja kakinya mulai pegal tadi.
"Sudah menunggu lama? ", tanya Kei basa basi. "Lumayan", jawab Tadashi jujur.
"Maaf latihannya baru selesai ", balas Kei dengan rasa bersalah karena membuat pujaan hatinya ini menunggu lama.
" Tidak apa-apa kok. Eh Shoyo bagaimana? Pulang dengan siapa? Papanya Shoyo jemput tidak? ", tanya Tadashi bertubi-tubi.
Kei memberi isyarat melalui mata pada temannya Tobio. Dia paham maksud temannya itu.
" Shoyo akan pulang dengaku, jadi kau pulang dengan Kei saja", ucap Tobio.
Agaknya Shoyo juga sedikit mengerti jadi dia tidak membuka suaranya sama sekali." Ayo naik", ucap Kei yang entah sejak kapan sudah siap dengan motor ninjanya itu.
Tadashi menaiki motor Kei. Motornya sedikit tinggi."Mau makan dulu tidak? ", Kei bertanya pada Tadashi.
"Terserah Kak Tsukki saja, Tadashi ngikut", balas Tadashi. Kemudian motor itu melaju membelah jalanan menyisakan dua insan dengan tinggi berbeda jauh disana.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Kak Tobio tidak perlu mengantar Shoyo, Shoyo bisa naik Bus kok", ucap Shoyo. Dia tau sandiwara tadi hanya untuk meyakinkan temannya agar mau pulang dengan Kak Kei.
"Tidak. Aku akan mengantarmu. Kalau kau kenapa-napa aku bisa dihajar oleh Kak Kenma", balas Tobio. Dia masih sayang nyawa.
Mereka kemudian berjalan menuju parkiran tentu saja untuk mengambil Motor Tobio. Motor ninja juga.
"Kau tidak bawa jacket atau Hoodie?", tanya Tobio. Pasalnya ini sudah sore dan dia membawa motor dia tidak mau bocah ini kedinginan.
" Tidak bawa. Tidak apa-apa Shoyo tidak mudah sakit kok", balas Shoyo. Tobio melepas Jacketnya dan menyodorkannya pada Shoyo.
"Pakai nanti masuk angin", perkataan Tobio itu bagaikan perintah bagi Shoyo, dia segera memakai Jacket itu dan sangat kebesaran. Dia ditelan oleh jacket milik Tobio itu.
" Kak Tobio ini kebesaran ", Shoyo berucap pelan sekali. Tobio tersenyum geli melihat adik kelasnya itu. Kecil. Lucu.
" Bukan Jacketnya, tapi kau yang kecil. Ayo naik".
Shoyo menaiki motor Tobio walau sedikit kesusahan karena sangat tinggi bagi dirinya. Shoyo berpegangan pada kedua sisi pinggang Tobio dia takut jatuh. Tobio tersenyum dibalik helmnya dan kemudian melajukan motornya dengan kecepatan lumayan tinggi.
~~🍵🍵~~
Kei dan Tadashi berada di salah satu kedai ramen. Mereka memutuskan untuk makan terlebih dahulu, lagi pula sudah menjelang malam. Mereka menikmati ramen dengan khidmat.
"Kau suka? ", tanya Kei pada Tadashi.
" Hu'umm sangat enak", Jawab Tadashi semangat. Hal itu membuat suasana hati Kei menjadi sangat baik.
"Kalau begitu kita harus sering mampir ke sini", Ucap Kei lagi.
" Huh? bersama Kak Tsukki ? Aku tidak tau kenapa tapi Oke Tsukki ", ucap Tadashi sambil memberikan tanda jempol.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE [TSUKKIYAMA FANFIC]
Fanfiction"cantik..... " bisik seorang pria terkenal apatis kepada Yamaguchi Tadashi seorang pria dengan Freckles indah yang menghiasi wajahnya Genre : •Fluffy •no angst (kayanya😀🤘) •YAOI (HOMO) •M-PREG (not omegaverse) gsuka skip aj •all cast milik Furud...