W I B Part 11

7.2K 209 4
                                    


Pagi datang,
Sinar matahari mengintip lewat celah korden kamar Arvel yang membuat Flora mengerjapkan matanya dan mencoba bangun, namun dia merasakan pinggangnya dipeluk seseorang, hampir saja dia kaget namun dia ingat dengan aktifitas semalamnya. Perlahan Flora mengangkat tangan Arvel namun dengan sigap Arvel malah mengeratkan pelukannya.

" Tetap seperti ini 10 menit Lagi "

Perkataan Arvel membuat Flora tak percaya, ' bagaimana bisa dia seperti ini, ini seperti mimpi ' Flora mengatakan itu dalam hati dan ikut berbaring lagi di sebelah Arvel sambil tersenyum.

" Flora... "

" Ya.. "

" Maafkan sikapku selama ini "

'Apa Arvel sudah bisa mencintaiku ?' Flora bertanya-tanya dalam hati.

" Ya aku memaafkanmu "

Jawaban Flora membuat Arvel bangun untuk duduk dan Flora pun ikut duduk, mereka berdua saling memandang.

" Kenapa kau mudah sekali memaafkanku ?"

" Karena aku rasa kali ini kau sungguh-sungguh "

" Jangan mudah memaafkan orang !"

" Aku juga bisa tidak memaafkan orang jika aku sudah terlalu lelah "

"Flora..."

" Ya ?"

" Kau percayakan janjiku pada Tuhan untuk menjagamu ?"

" Ya Ar, kenapa ?"

" Aku hanya akan meminta satu hal padamu, jangan pernah keluar rumah tanpa aku yang mengantarmu "

" Kamu tidak suka karena aku semalam keluar ? Bukannya kamu yang..."

" Ya, aku tau aku yang menyuruhmu keluar kemarin, tapi mulai saat ini jangan pernah ulangi lagi "

" Kenapa ?"

" Aku hanya ingin menepati janjiku dengan Tuhan "

" Oh.. " Dalam hati Flora merasakan dadanya sesak, Arvel hanya menepati janjinya dengan Tuhan bukan karena mulai mencintai Flora. ' lalu apa arti sikapnya semalam ?apa itu juga termasuk menepati janjinya kepada Tuhan, seakan aku hanya diberi makanan pemuas napsu agar aku tidak lapuk ?' Batin Flora.

" Hoeekkk "

Tiba-tiba perut Flora mual dan kepalanya pusing, dia langsung menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya dan berlari kecil ke westafel.

" Hoekkk....hoeekkkk... "

" Kamu kenapa ?" Tanya Arvel yang sudah memakai celana tidurnya dan mengurut-urut leher Flora.

" Aku tidak tau, mungkin hanya masuk angin "

" Akan ku siapkan air hangat untukmu dan aku akan menyuruh pelayan mengantarkan makanan dan obat, setelah itu istirahatlah "

Setelah itu Arvel berjalan keluar kamar, sifat Arvel berubah dingin lagi namun kali ini dia sedikit memberikan simpati kepada Flora.

" Oh shit !! Aku lupa !! Aku harap wanita iblis itu tidak tau akan hal ini " kata Arvel saat berjalan untuk menemui pelayannya untuk mengantarkan makanan dan obat kepada Flora.Setelah mandi di kamar mandi kamar kakaknya, dia langsung berangkat kekantornya tanpa menengok keadaan Flora lagi.

~ Flora POV'~

Entah kenapa tiba-tiba badanku tidak enak sekali, sudah hampir sebulan aku mual setiap pagi walaupun tidak rutin dan setiap pagi pula aku tidak napsu untuk sarapan tapi ketika menjelang siang aku ingin sekali makan banyak, aku jadi merasa tubuhku ini mulai berat ketika aku makan banyak padahal aku yakin aku hanya akan makan banyak jika aku setres dan aku rasa saat ini aku tidak terlalu setres walaupun saat Arvel mengatakan tentang janjinya dengan Tuhan begitu menyesakkanku tapi aku jadi sadar, beginilah dia.

When I BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang