W I B Part 8 ( adult )

6.7K 215 4
                                    

Flora POV'

Aku sangat menikmati acara ini, acara pesta pernikahanku yang sangat luar biasa, dekorasi dan tempat acara yang dipenuhi dengan bermacam-macam bunga yang berwarna putih serta musik akustik yang lengkap dengan lagu-lagu kesukaanku, aku tidak boleh lupa untuk berterimakasih pada mama mertuaku atas acara yang luar biasa ini, dan karena acara ini pula Aku dan Arvel bisa bersikap santai sambil menyapa dan ngobrol-ngobrol ringan bersama para tamu yang datang.
Dan sepertinya setelah acara ini selesai aku harus memeriksakan jantungku karena sikap Arvel yang manis yang selalu bersebelahan erat denganku dan tak jarang dia merangkul bahu atau pinggangku. Ya kami saat ini benar-benar seperti mempelai yang berbahagia.

" Hai Flo... " aku mendengar sapaan dari lelaki entah siapa itu, dan ketika aku dan Arvel berbalik untuk melihat siapa yang menyapaku karena sedari tadi kebanyakan yang menyapaku adalah wanita.
Ketika aku berbalik dan memasang senyum yang aku siapkan untuk siapa saja yang menyapakupun luntur seketika. Tidak akan, aku tidak akan tersenyum kepada dia, dia lelaki brengsek yang sudah menyakitiku. Stefan.

" Hai stef, kau datang rupanya "
Sapa Arvel sambil berjabat tangan dengan Stefan.

Arvel mengenal Stefan ?? Aku baru tau dan itu sangat mengejutkanku.

" Hai Ar, aku pasti datang kan kau undang walaupun Flora tak mengundangku " Kata Stefan sambil tersenyum remeh saat melirikku.

" Selamat ya Flo, semoga langgeng " Kata Stefan sambil ingin memelukku dan akupun langsung mundur.

" Kalian saling kenal ?" Tanya Arvel.

" Ar, sepertinya aku harus menghampiri teman-temanku di sana, kalian lanjutkan saja oke " kataku sambil beranjak menjauhi mereka sambil tersenyum tulus ke arah Arvel agar tidak curiga.

~ Author POV' ~

" Aku baru tau kau mengenal Flora " kata Stefan pada Arvel.

" Ya perkenalan singkat " Jawab Arvel.

" Dulu denganku juga begitu " kata Stefan yang membuat Arvel mengerutkan dahinya.

" Apa maksudmu ?" Tanya Arvel pada Stefan.

" Kau tau, Flora sangat panas di ranjang " Jawab Stefan sambil terseyum licik dan melenggang pergi dari hadapan Arvel yang sedang terkejut mendengar kata-kata Stefan sedangkan Flora yang tidak berdiri bersama Arvel sambil tertawa dengan teman-temannya tidak tau kalau Arvel memandangnya dengan tatapan tak percaya.

" Hah....Seperti itukah aslimu ?" Kata Arvel sambil tertawa hambar.

---

" Kamu mau kemana ? " Tanya Flora kepada Arvel.

" Bukan urusanmu " Jawab Arvel ketus.

" Oh maaf " Kata Flora dan langsung mengakhiri pembicaraan mereka.

Pesta pernikahanpun selesai pada saat petang datang dan sekarang Flora dan Arvel sedang berada di kamar pengantin di rumah Arvel.
Setelah selesai membersihkan diri Arvel langsung siap-siap pergi meninggalkan istri barunya tanpa memikirkan perasaan Flora.

" Ku pikir sikap manismu tadi akan bertahan lama " kata Flora dengan nada yang rendah sambil duduk di tepi ranjang menatap kolam renang dan membelakangi Arvel.

" Kau berharap seperti itu ?hah.. Oke aku akan menggunakan kewajibanku jadi siapkan saja dirimu setelah aku pulang " Kata Arvel sambil keluar menutup pintu dengan kencang.

" Hampir saja aku bahagia tapi terimakasih sudah menghancurkannya lebih awal jadi aku tidak perlu berharap lebih jauh kepadamu " Kata Flora sambil menunduk dan mulai terisak.
---

Di tempat yang berbeda dan dengan jarak beberapa menit setelah Arvel melajukan mobil sportnya dengan kecepatan tinggi, sampailah Arvel di sebuah taman pribadi, dan di sinilah seorang wanita berambut ombre ungu menunggu Arvel dengan pakaian yang kurang bahan. Ia bukan sedang akan menggoda Arvel namun memang begitulah cara berpakaiannya, ya dia adalah Jessica Putri mantan Investor dari Singapore yang pernah Arvel tolak perjodohannya.

" Jadi wanita bermata Turquoise itu yang kau pilih ? " Kata Jessica kepada Arvel yang baru saja melangkah mendekat ketempat Jessica duduk sambil menyesap coklat panasnya.

" Apa yang akan kau lakukan ? kau mau balas dendam karena aku menolakmu ?" Tanya Arvel tak sabar.

" Santai sayang jangan terburu-buru, nikmati setiap detik permainan yang kau ciptakan yang telah mengundangku untuk jadi operatormu haha " Jawab Jessica sambil tertawa puas.

" Jangan lakukan apapun kepadanya ! " Perintah Arvel yang sedikitpun tak diindahkan oleh Jessica.

" Uhuu aku takutt, haha... Dia kan hanya patung pelindung perusahaanmu kenapa kau takut sekali kalau aku sedikit bermain-main dengannya ?? " Tanya Jessica sambil mulai beranjak dari duduknya dan berdiri di depan Arvel sambil mengusap rahang kokoh Arvel.

" Kau tau, kau menjijikan !! Kau bukan Jessica yang ku kenal dulu " Kata Arvel sambil menghempaskan tangan Jessica secara kasar sampai Jessica tersungkur.

" Ya dan wanita menjijikkan ini yang hanya bisa kau masuki bukan dia atau orang lain !! Haha.... " Jawab Jessica sambil tertawa.

" Kau gila !! " Kata Arvel lagi.

" Ya kau yang membuatku gila, kau tau Arvel aku sangat terobsesi dengan tubuh tegapmu itu " Jawab Jessica lagi setelah berdiri dan merangkul leher Arvel mencoba mencari kesempatan mencium bibir Arvel namum Arvel berhasil membuatnya tersungkur lagi.

" Bitch !! Dengar, jangan coba-coba melakukan apapun dengannya !!" Kata Arvel kasar sambil melenggang pergi meninggalkan Jessica.

" Kau kasar kau pikir aku takut apadamu ?! Hah !! Lihat saja !!" Kata Jessica sambil tersenyum licik saat Arvel benar-benar telah menghilang dari tempatnya.

× Arvel POV' ×

Apa-apaan hari ini !
Hari ini aku merasa bahagia, marah dan kecewa secara bersamaan.
Hah kecewa ?aku bilang kecewa barusan ?kecewa karena bukan aku yang pertama baginya ?

" SHIT !! " umpatku sambil memukul stir Mobil.

" Jangan seperti ini Vel, kau tak pantas kecewa " Ucapku untuk meyakinkanku diriku sendiri.

Panas di ranjang

" Agrrr !!!!! "
Sialan kenapa aku masih saja ingat kata-kata Stefan itu, dan kenapa pula wanita gila itu muncul menambah emosiku saja.
---

Setelah sampai di kamar, aku melihat Flora tengah tertidur menghadap ke jendela. Dan saat ini pula hasratku sebagai lelaki yang bercampur emosi atas kejadian tadi mengundangku untuk membuktikan perkataan Stefan.
Dengan kasar ku balikkan tubuhnya dan seketika dia membuka matanya.

" Ada apa ??"Tanyanya namun tanpa ku jawab aku langsung melumat bibir tipisnya dengan kasar tanpa memberinya kesempatan untuk lepas sedikitpun dariku. Dia dibawahku merota hebat namun aku berhasil mengurungnya dengan kakiku dan satu tangaku memegang tangannya yang sedari tadi digunakan memukuliku.
Sedangkan tanganku yang satu mencoba melepas apapun yang ada pada tubuhnya.

" Tunjukkan padaku seberapa panas kau di ranjang seperti kata Stefan " kataku setelah melepas lumatan kasarku dan membuat matanya melebar mendengar kata-kataku,mungkin dia kaget karena aku tau aslinya dia.

Plakkk !!

" Kau pikir aku apa !!" Kata Flora setelah menamparku.

" Jangan berpura-pura !" Kataku sambil terus melanjutkan aktifitasku.

" Lepa....emmm emmm... " Kata Flora terpotong karena dengan cepat aku kembali melumat bibirnya sambil dia berurai air mata, aku tidak tau dan tidak peduli dia menangis karena apa, karena aku terus melanjutkan aktifitasku di tubuhnya setelah aku berhasil membuang apapun yang ada di tubuhnya.
Dan setelah aku mencoba dan berhasil masuk kedalamnya aku baru tau dia menangis karena apa, dia masih perawan.

When I BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang