W I B Part 16

5.5K 170 0
                                    

" Are you ready my Flo ??"

" Ya Ar tapi kenapa aku harus pakai penutup mata seperti ini he ?"

" Haha... Aku hanya tidak mau kalau kamu terlalu cepat tau kemana kita pergi "

" Menyebalkan..." Kata Flora sambil cemberut karena sejak sampai di tempat Jet pribadi keluarganya Arvel menutup mata Flora dan hal itu dilakukan Arvel sampai mereka tiba di tempat tujuan.

" Apa aku sudah bisa membukanya ?" Tanya Flora setelah Arvel menggandengnya turun dari jet mereka.

" Aku tersiksa Ar... Aku hanya bisa membuka penutup mata saat di kamar mandi bahkan saat makan pun aku hanya bisa membuka mulutku, apa kau sengaja membuat anak kita ileran karena penasaran he ??"

" Haha iya iya sayang, dasar tukang mengancam " jawab Arvel sambil membuka penutup mata Flora.

Setelah di buka Flora mengatur pandangannya agar tidak buram dan pusing.

" Arvel.....kita di Italy right ??" Tanya Flora tak percaya dan Arvel hanya mengangguk sebagai jawaban.

" Apa kau suka ?"

" Sangat "

" Bagus, aku akan mengajakmu ketempat romantis di negara ini " Kata Arvel sambil menggandeng Flora untuk masuk ke Mobil yang sudah siap menunggu mereka untuk naik kereta dan berhenti di Stasiun Lucia karena kota Italy sangat macet jadi lebih efektif naik kereta api.

" Apa kau sudah tau akan kemana kita ?"

" Venice ?? " Dan Arvel hanya mengangguk.

" Are you serious ??" Tanya Flora memastikan.

" Ya.." Jawab Arvel sambil tersenyum lebar karena melihat Flora yang terlalu senang dan tak percaya.

" I love You my best husband " Kata Flora sambil memeluk sayang Arvel.

" Anything for you my lovely wife " Jawab Arvel sambil membalas pelukan Flora dan mencium kepala Flora.

--

~ Flora POV' ~

Aku benar-benar tidak percaya dengan ini, Arvel yang tidak pernah menunjukkan sisi romantis tiba-tiba mengajakku berbulan madu ke salah satu tempat teromantis di dunia, Venice ( Venezia, Italy ) kota cinta,kota kanal dan kota mengapung di Italia Utara yang terletak di lautan Adriatik. Aku benar-benar belum bisa percaya bagaimana bisa dia punya ide seromantis ini ?

" Apa yang kamu pikirkan ?"
" Apa kamu lelah ?"
Tanya Arvel karena setelah kami sampai di stasiun Santa Lucia kami hanya duduk beristirahat dan memandang para turis lain yang juga berkunjung kesini.

" Aku hanya tidak menyangka bisa mengunjungi kota ini denganmu" Kataku yang masih setia bersandar pada pundaknya yang lebar. Bahkan dari sampingpun dia tetap tampan, aku sering berharap anak kami akan mirip dengannya entah itu perempuan atau laki-laki karena aku ingin punya dua Arvel dalam hidupku, Arvel yang mencintaiku yang berbeda darah dan Arvel yang mencintaiku dan akan kusayangi yang sedarah.

" Aku akan selalu membawamu ketempat yang indah dan tidak akan pernah kau lupakan sayang.." Jawabnya sambil mendekapku lagi.

----

" Water bus atau Venice taxi ??"

" Aku sudah bilang aku mau naik gondola "

" Oh ayolah sayang ini masih siang belum saatnya kita naik gondola "

Ya benar saja di siang hari ini dan tujuan pertama kita adalah Piazza San Marco yang ramai dikunjungi banyak orang lebih efektif naik diantara kedua itu walaupun masih bisa melihat pemandangan setiap kanal dan bangunan tua yang ada tapi aku rasa akan terlalu singkat berbeda dengan gondola yang sedikit lama.

When I BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang