⚠️ Kisah tentang obsesi Leano kepada seorang gadis manis bernama Annetha.
Leano Holland, pria pemaksa, kejam, otoriter dan tak suka dibantah. Sejak pertemuan pertamanya dengan Annetha, gadis cantik nan manis. Leano mengklaim jika Annetha adalah gadi...
CERITA INI MENGANDUNG KATA-KATA KASAR, UMPATAN DAN MAKIAN. SERTA ADEGAN KEKERASAN YANG TIDAK SEPANTASNYA. MOHON JANGAN DI TIRU!
___________________________________________
📌{HAPPY READING}📌
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••••
02. Emergency Conditions
"Shit!" Leano mengumpat kasar. Ia berlari dengan kaki terpincang-pincang. Darah menetes di setiap jalan yang dilewatinya.
Ugh
Larinya terhenti saat dua pria tiba-tiba menghadangnya dari depan. Leano terkepung, pergerakannya terkunci. Tak bisa melarikan diri, mereka semua mengepung nya dari depan, belakang, serta samping kiri dan kanan.
"Mau lari kemana lagi hah?" Bukannya takut, Leano malah tertawa. Menatap remeh semua lawan dihadapannya.
"Ayo duel, satu lawan satu." Ajaknya datar. Dia memasang kuda-kuda bersiap untuk melawan.
"Kenapa kita harus mengikuti permintaan kamu? Buang-buang waktu."
"Cih, beraninya cuman keroyokan. Ditantang satu lawan satu aja nggak berani. BANCI LO SEMUA!" Teriaknya dengan keras.
"BERISIK!"
"Cepat bawa dia!" Perintah bos itu.
Bugh!
Leano menendang perut salah satu dari mereka yang hendak mendekatinya. Karena tak siap tubuh pria itu terdorong jauh ke belakang. Akhirnya perkelahian pun tak dapat dihindari. Mereka menyerang Leano dengan membabi buta. Pukulan demi pukulan mereka layangkan. Untungnya Leano dibekali ilmu bela diri yang hebat.
Pergerakannya tidak begitu lincah, jelas karena kaki dan lengannya sedang terluka. Saat ini Leano hanya berusaha melindungi dirinya sendiri. Ia juga berniat mengulur waktu, menunggu bala bantuan datang.
Bught!
Leano lengah, satu tonjokan mengenai wajahnya. Tubuhnya mendadak limbung ke belakang. Ujung bibirnya robek. Dia meludah, rasa asin dan anyir darah bercampur menjadi satu.
