⚠️ Kisah tentang obsesi Leano kepada seorang gadis manis bernama Annetha.
Leano Holland, pria pemaksa, kejam, otoriter dan tak suka dibantah. Sejak pertemuan pertamanya dengan Annetha, gadis cantik nan manis. Leano mengklaim jika Annetha adalah gadi...
Makasih karena masih setia menunggu cerita ini update ☺️💋
Sebelum baca jangan lupa VOTE dulu ya
⚠️ WARNING 17+ CERITA INI MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN KEROMANTISAN TIADA AKHLAK. BANYAK KISS SCENE ⚠️
___________________________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••••••
12. Run Away
Annetha memejamkan matanya saat Leano semakin mendekatkan wajahnya. Hembusan nafas hangat serta aroma peppermint dari tubuh pria itu tercium menyengat di panca indera nya. Manis namun menyegarkan.
Leano menyeringai, "Apa yang harus gue lakuin supaya bikin lo jinak, Tha?" Annetha tersentak, satu tangan Leano perlahan menyusup masuk ke dalam bajunya. Mengusap perut ratanya. Sentuhan lembut itu membuat Annetha kegelian. Detak jantungnya berpacu lebih cepat.
Annetha menggeleng takut, "Jangan. Please jangan lakuin itu." Annetha berteriak dalam hatinya. Dia tak bisa bersuara karena mulutnya dibekap oleh tangan besar Leano.
"Gue udah bilang kan? Jangan pernah berani ngelawan gue kalo lo gak pengen nyesel, Annetha." Tangan Leano semakin bergerilya. Satu persatu dia membuka kancing baju tidur Annetha. Niatnya hendak memberi gadis itu pelajaran agar dia tak berani melawan lagi.
"No, please. Jangan, Leano." Annetha semakin ketakutan. Ia terus menggelengkan kepalanya sambil menatap pria itu dengan tatapan memohon agar dia menghentikan aksinya. Tapi sayang Leano tak menggubrisnya.
"Setiap kesalahan harus dapet hukuman sayang." Annetha tak bisa berbuat apa-apa. Leano menjamah tubuhnya. Mengecup keningnya. Meninggalkan banyak kissmark di lehernya.
Annetha terisak, menangis dalam diam. Air mata menggenang di kelopak matanya. Tubuhnya mendadak lemas. Kakinya tak kuat menopang berat tubuhnya. Kepalanya berputar putar.
"Eh! Eh! Annetha. Bangun, Tha!" Leano panik. Gadis itu tiba-tiba pingsan. Ia mengguncang tubuh Annetha sekaligus menepuk-nepuk pipinya berharap agar dia sadar. Tapi hasilnya nihil.
"ANNETHA!"
"BANGUN ATAU GUE CIUM LO?!"
"........"
"ARGHHHHHHHH, SIALAN!" Leano berteriak marah. Memukul-mukul dinding di sampingnya. Tubuh Annetha terlalu lemah. Di sentuh sedikit saja langsung pingsan.
••••••
Annetha terbangun di tengah malam karena merasa haus. Ia menatap sekelilingnya. Ternyata sangat sepi. Jam sudah menunjukkan pukul 01:00 malam. Semua orang pasti sudah tidur.
"Ini kesempatan gue buat kabur." Annetha menyingkap selimut dan kemudian turun dari kasur. Ia mengambil tasnya sambil mengendap-endap keluar dari kamar. Untungnya pintunya tidak dikunci.