Chapter 8

318 27 23
                                    

PERINGATAN! CERITA INI UNTUK PEMBACA DEWASA BERUSIA 21 TAHUN KE ATAS DAN MENGANDUNG UNSUR BL (BOYS LOVE). BAGI PEMBACA YANG BERUSIA DI BAWAH 21 TAHUN MAUPUN YANG TIDAK MENYUKAI CERITA BL (BOYS LOVE), DIMOHON UNTUK TIDAK MELANJUTKAN MEMBACA. ATAS PERHATIANNYA SAYA UCAPKAN TERIMAKASIH.

Catatan : Meskipun menggunakan nama karakter dari dunia nyata, cerita yang dituliskan di sini adalah imajinasi Penulis dan murni fiksi. Sejak beberapa tahun yang lalu, Penulis memiliki ide 'Boy For Rent'. Bahkan cerita berjudul 'Edward' yang pernah di-publish di sini juga memiliki konsep senada dan kontennya sangat vulgar. Namun dikarenakan GMM TV telah membuat series dengan konsep serupa, Penulis memutuskan untuk menahan konsep ini dan menunggu series tersebut selesai. Kini, Penulis telah mengembangkan ide dan menambahkan karakter lain di dalam cerita ini. Akan ada beberapa perubahan detail yang membedakan karakter dalam cerita ini dengan orang aslinya di dunia nyata. Cerita ini akan di-post satu pekan sekali setiap Hari Senin. Semoga kalian suka. Enjoy khrap!

Silakan google nama-nama berikut ini untuk mempermudah berimajinasi selama membaca.

Daftar karakter di chapter ini (nama diurutkan sesuai dengan penyebutannya di dalam cerita) :

Mix/ Sahaphap Wongratch

Earth/ Pirapat Watthanasetsiri

Luke/Ishikawa Plowden

Tee/Thanapon Jarujitranon

Bright/Kunlatorn Chivaaree

Tod/Pranapong Khaisang

Tanshi/Pimnitchakun Bumrungkit

Tomo/Thaiyanont Visava

Namtan/Tipnaree Weerawatnodom

Zee/Pruk Panich

Nunew/Chawarin Perdpiriyawong

March/Chutavuth Pattarakhumphol

Win/Metawin Opas-iam kajorn

Chapter ini mengandung unsur berupa kata-kata kasar, kekerasan, darah dan pemerkosaan. Bagi pembaca yang memiliki tendensi self-harming, trauma atau tidak nyaman dengan konten tersebut, dimohon untuk tidak melanjutkan membaca. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Wajah Mix memerah. Hari ini dia libur bekerja dan Earth baru saja menyelesaikan shift pagi di Play Station. Mereka menghabiskan sore itu dengan menonton film di apartemen Mix. Keduanya duduk di sofa, kaki mereka bersembunyi di balik selimut dan Earth baru saja merangkulnya dari belakang.

"Kheun lo⸺malu, ya?"

"Mai ya⸺tidak kok,"Jawab Mix, ruam merah di wajahnya semakin menyebar.

"Wajahmu memerah, Mix."

"Ah, ah. Aku malu."

"Bagaimana bisa kamu malu? Kita sudah pernah tidur seranjang dan berciuman. Aku hanya merangkulmu dari belakang dan wajahmu memerah seperti ini?"

"Hubungan kita baru saja dimulai secara resmi dan sudah tiga hari kita tidak bertemu, Earth,"Kilah Mix.

"Imutnya,"Earth tersenyum, mengecup kening Mix.

"Phoo leew⸺sudah cukup,"Protes Mix agar Earth berhenti menggodanya, mengalihkan topik pembicaraan,"Filmnya sudah mulai, tuh."

Earth menghadap ke televisi kembali, tangannya yang merangkul bahu Mix dari belakang dia gunakan untuk mendorong kepala Mix agar mendarat di bahu Earth. Mix mengulum senyum karena gestur sederhana ini, tangan kiri Mix balas memeluk pinggang Earth dari belakang tubuhnya juga, saling berbagi kehangatan. Kencan mereka sore itu terbilang sederhana, hanya bermodal film di layar televisi, sejumlah makanan ringan dan soda di atas meja. Keduanya memilih untuk menghabiskan quality time dengan saling berpelukan di balik selimut selama menonton film lalu memesan makanan menggunakan jasa pesan antar untuk mengisi makan malam mereka.

Play StationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang