TETEP NULIS WALAU BANYAK SIDER BERTEBARAN🙃
.
.
.
.
.
.
.
.
...Cklek
Haruto menatap malas orang yang kini ada di depan pintunya, ini sudah jam 10 malam dan si bangsat Jeongwoo tiba-tiba mengetuki pintunya selama 5 menit tanpa henti.
"Kau lupa dimana rumahmu ?" Tanya Haruto namun tidak mendapat balasan dari yang di tanya.
Jeongwoo nampak kacau, terlihat dari mimik wajah serta penampilannya yang tidak bisa di bilang rapi.
"Ruto-ya"
Salah satu alis Haruto terangkat, pertanda bahwa ia sedang menunggu kalimat Jeongwoo selanjutnya.
"Lili... dia anakku kan ?"
Mendengar itu Haruto lantas terkekeh sumbang "kau yakin ?"
Jeongwoo melangkah maju, memasuki rumah Haruto dengan tatapan kosong namun juga penuh tanda tanya
"Dia berumur 2 tahun, memanggilmu samchon, dan... dan dia juga punya tanda lahir di belakang telinga kanan"
"Lalu ?"
Kembaran si sulung Watanabe itu perlahan menunduk, tangannya terangkat untuk meremas rambut lebatnya sendiri.
"Dia pergi 3 tahun lalu..."
"Dia pergi atau kalian yang mengusirnya ?" Potong Haruto
Jeongwoo tidak lagi bisa mengatakan apapun, di kepalanya hanya penuh dengan kejadian 3 tahun lalu, dimana semua dimulai juga berakhir.
"Dia menangis sendirian, di jam 11 malam saat cuaca sedang hujan. Tidak membawa apapun dan dalam kondisi sakit. Aku melihat semuanya, melihat sampau dimana ia jatuh pingsan di sehuah halte tanpa ada siapapun di sekitaarnya..." Haruto berhenti sejenak, kakinya melangkah majau masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil sesuatu, dan tak lama kemudian pria itu kembali menemui Jeongwoo yang masih berdiri tak jauh dari pintu
"...aku membawanya ke rumaha sakit, meminta dokter melakukan pemeriksaan dan merawatnya sedetail mungkin. Dan kau tau apa yang dokter itu katakan setelah memeriksanya ?..." tanya Haruto.
Tangannya terulur untuk menyerahkan sesuatu pada Jeongwoo "...dia membawanya"
Tangan Jeongwoo bergetar begitu menerima dan melihat apa yang saudara kembarnya itu berikan. Bahkan kini matanya juga ikut berkaca-kaca
"Aku tau semuanya tapi aku hanya pura-pura untuk tidak tau, membiarkan dia pergi dengan senyum kecil dan air mata juga tangan yang mengusapi perutnya terus menerus. Awalnya dia tidak ingin kembali ke rumah ibunya karena malu, tapi setelah berpikir panjanag akhirnya dia memutuskan untuk kembali"
"Yujin... benar-benar hamil ?" Tanya Jeongwoo ragu. Matanya terus menatap gambar hitam putih yang ada di tangannya.
"Eo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Passè [Jeongwoo Treasure - Yujin IVE]
Fanfiction-Kisah ini rumit, namun semua itu mereka yang memulai bahkan mengakhirinya sendiri.