JANGAN LUPA VOTE+KOMEN YAAA
.
.
.
.
.
.
.
.
.
...Haruto menyeret kerah leher Jeongwoo sepanjang koridor rumah sakit, berkali-kali ia mencoba melepaskan cengkraman kakak kembarnya itu tapi Haruto sepertinya benar-benar sedang emosi hingga membuat saudaranya itu sangat kuat.
sampai tak lama kemudian tubuhnya di hempas kasar di depan sebuah ruang inap dengan kaca kecil di pintunya hingga ia bisa melihat siapa yang berada di dalam ruangan itu.
itu Ahn Yujin.... dan juga Lili
"gunakan matamu untuk melihat mereka Park Jeongwoo" seru Haruto dengan penuh penekanan
Jeongwoo melihatnya, bagaimana Ahn Yujin menggenggam erat sembari menciumi tangan kecil Lili yang sedang tidak sadarkan diri. ada apa sebenarnya ? apa yang terjadi pada Lili ?
"Leukemia"
DEG
Dengan cepat Jeongwoo menoleh pada Haruto dengan ekspresi menegang
"Lili punya penyakit Leukemia, karena itu dia sering jeluar masuk rumah sakit. hidungnya sering mimisan dan rambutnya rontok secara perlahan"
bruk
tubuh Jeongwoo melemas seketika, liquid beningnya bahkan sudah turun dan membasahi pipinya. anaknya sakit parah, dan dia baru mengetahui semua ini.
"karena itu Yujin bekerja sangat keras, dia mengumpulkan banyak uang untuk biaya pengobatan Lili. dia menolak bantuan dariku karena ia berpikir kalau Lili adalah tanggung jawabnya"
Jeongwoo terisak, di kepalanya kini banyak terlintas semua perlakuan buruk yang selama ini ia lakukan pada Yujin. Mengatainya, memakinya dan bahkan mengusirnya tanpa belas kasih sama sekali. sedangkan orang yang ia perlakukan sebegini buruknya justru sangat mencintai dan mengasihi putrinya yang sebelumnya tidak ia ketahui keberadaannya.
"kalau kau masih punya hati, setidaknya gunakan itu untuk segera memperbaiki. Ingat ! hidup Ahn Yujin hancur karena perbuatanmu Park Jeongwoo" seru Haruto lalu pergi meninggalkan Jeongwoo.
...
cklek
Yujin menoleh, ia pikir ibunya yang datang namun ternyata orang yang sama sekali tidak ia harapkan yang datang membuka pintu kamar rawat Lili.
"pergi !" seru Yujin. Wanita itu berusaha sebaik mungkin untuk tidak meninggikan suaranya.
Jeongwoo yang di beri perintah untuk pergi nyatanya sama sekali tidak menghiraukannya. pria itu tetap melangkah maju dengan raut wajahnya yang terlihat suram dan mata memerah.
"Park Jeong..."
BRUK
Seketika kalimat Yujin terhenti saat dengan tiba-tiba Jeongwoo jatuh bersimpuh di hadapannya dengan kepala tertunduk. bahkan sekarang Yujin bisa mendengar pria itu mulai terisak serta punggungnya yang bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Passè [Jeongwoo Treasure - Yujin IVE]
Fanfic-Kisah ini rumit, namun semua itu mereka yang memulai bahkan mengakhirinya sendiri.