YOK YOK YOK
KALO MAU BOOK INI TERUS JALAN, JANGAN LUPA TINGGALIN VOTE DAN KOMENTARNYA YAAAA
.
.
.
.
...
"Dari mana ?"
Jeongwoo baru saja memasuki apartemennya setelah sehari semalam berada di rumah sakit. Dan kini di depannya sudah ada sang ibu yang berdiri congkaka dengan kedua tangan terlipat di depan dada.
Dia hanya bisa menghela nafas pasrah jika ibunya itu akan memarahinya habis-habisan.
"Kau mengabaikan Yuna demi gadis lain ? Kau mau menjadi pria brengsek ? Begitu ?"
Shin Yuna
Gadis itu pasti sudah mengadukan banyak hal pada ibunya. Sial, dia jadi menyesal karena pernah jatuh cinta pada gadis seposesif itu. Salama ini gadis itu seperti menyembunyikan sifat aslinya dan hal itu sukses membuat dirinya jajtuh cinta.
"Eomma, aku lelah. Bisakah..."
"Tidak ! Katakan sekarang kau darimana ?" Potong sang ibu
"Rumah sakit"
"Untuk apa kau kesana ? Kenapa sampai mengabaikan Yuna ? Bahkan dia mengatakan kalau beberapa bulan ini kau sangat menghindarinya"
"Tidak bisakah eomma berhenti membelanya ? Itu membuatku jadi semakin muak padanya"
Ibu Jeongwoo tersentak, namun tak lama beliau terkekeh sumbang "muak ? Muak kau bilang ? Kau muak pada gadis yang selalu menemanimu ? Demi Tuhan Park Jeongwoo apa yang membuatmu jadi seperti ini ? Kau punya gadis lain ? Kau..."
"EOMMA !"
Cukup, Jeongwoo benar-benar sudah tidak tahan pada kekangan ibunya. Semua hal yang ia lakukan selalu di kontrol dan di salahkan. ia semakin paham, mengapa kembarannya itu lebih memilih pergi dan megabaikan pandangan buruh dari ibunya.
ia bisa melihat ibunya itu masih terdiam kaku dengan wajah syokNya, wanita itu pasti kaget mendengar bentakan anak kesayangannya untuk pertama kalinya. dengan menghembuskan nafas kasar serta mengacak rambutnya frustasi.. Jeongwoo lantas melangkahkan kakinya kembali untuk pergi meninggalkan rumahnya.
menghadapi ibunya yang terus-terusan membahas Shin Yuna membuat kepala dan hatinya jadi panas.
...
"Haruuuuu~"
Demi Tuhan, rasanya ingin sekali Haruto melempar orang yang sejak tadi mengintilinya ke sungai Han. ah, sebenarnya bukan hanya hari ini... melainkan sejak beberapa minggu yang lalu.
"Haru Haru Haru, bagaimana kalau kita makan es krim ? cuacanya cukup panas jadi akan sangat pas kalau kita makan es krim. ya ya ya ?"
Haruto yang sejak tadi sibuk mengotak-atik motor besarnya lantas menhela nafasnya lelah. ia mendongak dan menatap malas orang yang berdiri di sampinya "kau mau makan es krim ?" tanyanya yang tentu saja di balas anggukan semangat oleh yang di tanya.
"kalau begitu pergilah" sambung Haruto lalu kembali fokus pada motornya
KAMU SEDANG MEMBACA
Passè [Jeongwoo Treasure - Yujin IVE]
Fiksi Penggemar-Kisah ini rumit, namun semua itu mereka yang memulai bahkan mengakhirinya sendiri.