Chapter 6

25 3 0
                                    

🕊️🕊️🕊️

Keesokan hari gue harus pagi-pagi datang ke kantor, dan ternyata ini hari ini macet total, akhirnya gue telat beberapa menit. Dan, sesampainya di kantor gue langsung menuju ruangan ibu Erica.

"Tok...tok...tok, permisi."

"Masuk. Mau ngapain kamu kesini?"

"Ini bu, mau ngasih tugas yang kemarin ibu suruh."

"Buang"

"Hah? Kok buang?"

"Karena udah dikerjain Cantika. Kerjaan yang lainnya mana?"

"Belum, bu"

"Loh, kenapa belum?"

"Kan saya memprioritaskan target yang ini, bu"

"Omg...omg...omg Trianiiiiiii, nih kalau bulan ini nggak naik lagi ini target. Heem good bye Triani." Ucapnya dan berlalu keluar ruangan, tak lama kemudian balik lagi.

"Oh iya satu lagi, target-target yang belum di selesaikan, nanti selesaikan gimana pun caranya karena kita akan bekerjasama dengan artis papan atas. Tahu kan siapa?"

"Iya bu tau, Tulus kan?"

"Pinter kamu. Udah-udah ah cepet keluar dari ruangan ini dan kerjakan."

"Baik bu, permisi."

"Gimanapun caranya gue harus bisa jalan-jalan lewat event ini. Tapi gimana? Aagghh." Ucapku prustasi.

Waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang, itu artinya waktu istirahat makan siang telah tiba. Tiba-tiba Cantika datang di tengah uring-uringan gue. "Eh Tri, nanti besok kan kita kedatangan Tulus, ada rencana mau bikin sambutan kayak gimana?"

"Kenapa nanya gue?"

"Ya kan siapa tau ada masukan atau apa gitu."

"Ya lo pikirin aja sendiri gimana sambutannya, itu kan tugas lo."

"Nah itu gue juga bingung, bantuin dong."

"Iiiiihhhh" ucap gue dan berlalu meninggalkan dia di meja kerja gue.

Dan gue memutuskan untuk keluar mencari makan, karena sekarang juga udah waktunya jam makan siang.

Ketika sedang makan dan me time dengan diri sendiri, akhirnya gue menemukan ide supaya bisa kerja sambil jalan-jalan.

Sesampainya di kantor gue melihat banyak orang berkerumun, dan gue penasaran akhirnya gue menyelinap ke tengah-tengah, dan ternyata yang mereka lihat itu Tulus.

"Oh ternyata datangnya hari ini."

Karena gue salah satu penggemar Tulus, gue memberanikan diri untuk masuk dan menghampirinya, hanya untuk sekedar meminta foto dan ngobrol beberapa kata.

"Karena menurut gue, Tulus nggak pernah salah dalam menciptakan lagu."

Setelah berhasil mendapatkan foto bersamanya, gue berniat ke ruangan ibu Erica untuk mendiskusikan pemikiran gue tadi.  Dan akhirnya bu Erica setuju.

Trigonometri Traveller [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang