Trigonometri Traveller [Completed]

Chapter 7

🕊️🕊️🕊️

Karena gue salah satu fans nya Tulus, jadi pas awal-awal dia ke kantor gue yang paling heboh, nyamperin dia ke tempat meeting lah, minta foto lah, dan lain sebagainya. Ya, mungkin dia ilfil tapi, ya bodo amat yang penting gue udah dapat foto bersamanya.

Okei, lanjut di hari keberangkatan teman-teman gue ke Padang. Ada cerita lucu sebenarnya. Jadi ketika sampai di Padang, pada malam harinya client kita si Tulus itu, tiba-tiba minta reader, mau tahu ngga apa keinginannya? buah strawberry besar bentuk segitiga. Di mana coba kita nyarinya? Dan akhirnya karena gegara ke-bm an client kita inilah, gue di suruh nyusul ke Padang, yeayy.

"Trianiiiiiiiii!" Mendengar panggilan dari bu Erica dengan suara khas yang melengking itu gue langsung nyamperin ke ruangannya.

"Iya ibu? Ada apa?"

"Client kita minta request!"

"Request nya apa bu?"

"BUAH STRAWBERRY BESAR BENTUK SEGITIGA!" Ucapnya sambil melotot. "DAN YANG NGANTERIN NYA HARUS ORANG YANG NGAJAK DIA FOTO PAS AWAL DATANG! Siapa tuh orangnya?"

Mendengar ucapan itu tiba-tiba senyuman gue mekar. "Itu saya, bu. Hehe"

"Oohh, pantesan yah. Ya udah kamu beruntung tuh bisa ikut ke Padang seperti rencana mu itu. Udah ah berhubung kamu yang akan berangkat, kamu juga yang harus cari buah nya, saya nggak mau tahu."

"Iya baik, bu."

"Udah sana keluar, lusa kamu saya berangkatkan dengan fasilitas tiket pesawat pulang-pergi, sama kamar hotel."

Dengan ekspresi bahagia dan senang yang tidak bisa disembunyikan gue menjawab. "Baik bu, terima kasih" lalu keluar dari ruangan itu.

***

Nyokap gue selalu bilang, "kalau kita menginginkan sesuatu pasti akan ada jalannya, kalau itu menjadi takdir kita." Kata-kata itu yang selalu gue pegang ketika ingin jalan-jalan. Dan ternyata kata-kata itu selalu benar. Kayak sekarang contohnya.

Oke, hari ini gue akan packing barang-barang yang akan gue bawa selama 2 hari. Awalnya sih cuma di kasih 1 hari karena gue cuma di kasih tugas memberikan request kepada client kita. Tapiiiii gue minta 1 hari lagi dan akhirnya di kasih izin, yuhuuuu.

Setelah selesai packing gue langsung pergi lagi untuk nyari buah strawberry besar, entah sebesar apa, deh tuh. Dari mulai pasar, supermarket hingga mall nyari-nyari strawberry nggak ada yang jual, dari adanya juga strawberry yang normal pada umumnya. Akhirnya gue memutuskan masuk mobil, untuk mengistirahatkan tubuh yang hampir seharian keliling dunia cari strawberry. Setelah cape nyari tiba-tiba ada pesan WhatsApp dari bu Erica.

Bu Erica : "Tri, client kita ingin strawberry nya yang langsung dari pohonnya. Jadi kamu nyari pertanian yang khusus buah strawberry."

Triani : "yah bu, kenapa baru bilang? Terus nyari kebun strawberry nya dimana? Di sini kan jarang ada."

Bu Erica : "loh, kok nanya saya. Pokonya harus ketemu, nggak mau tau!"

"Yah, elah. Nyari dimana perkebunan strawberry coba? Aaghh." Ucap gue prustasi dan menempelkan jidat kepala di stiran mobil.

Beberapa menit kemudian gue baru ingat, "Yasmin kan punya keluarga di Bogor, di Bogor kan banyak perkebunan siapa tahu ada strawberry. Gue chat WhatsApp dulu, deh."