Chapter 55

923 95 16
                                    

CHAPTER 55

JEROME’S P.O.V

Punya lega hati saya bila saya nampak Sapphire sedang berdiri bersama Ivana and a few of our friends.

Cepat-cepat saya patah balik ke tempat Shandrana terlantar berlumuran darah tadi.

“Shan!” Saya mengejar stretcher Shandrana.

Muka Shandrana sangat pucat. Dia tidak akan mati bah kan?

“Isteri kamu mengalami keguguran, cik.” Salah seorang paramedic bilang.

Isteri? Memandai saja dorang buat andaian begitu. Patut tanyalah dulu apa kaitan saya dengan Shandrana. Ini tidak, terus-terus bilang isteri.

Pantas saya menggelengkan kepala.

“Boyfriend dia masih di dalam ballroom.” Saya jawab.

Terbulat mata dorang semua.

“Ada reunion university di dalam, saya keluar merokok and tidak sengaja terserempak dengan dia yang sudah berdarah.” Saya menjelaskan kepada dorang.

Dorang mengangguk.
“Contact keluarga atau orang terdekat dengan pesakit.”

I turned to leave but Shandrana’s voice stopped me on my tracks.

“J…J…” Sambil dia meringis kesakitan.

“Don’t worry, Shan, I’ll call your family.” Saya cuba menenangkan dia.

“Don’t!” Dia berdesis, air mata membasahi pipi dia. “Stay close… to… Saph.”

I just nodded. I will try, Shan. But I can’t promise Sapphire wants to be by my side. Saya teringat semua kata-kata Sapphire di condo dia hari tu. Then her kissing Braxton di ballroom lagi tadi.

Then the ambulance left.

***

Saya melangkah kembali ke dalam ballroom.

Macam saja saya mau tumbuk muka si Braxton. Dia ingat dia siapa sangat sampai tidak mau bagi Sapphire menari sama saya?

Laki bukan, tunang pun bukan. Boyfriend? Sepatutnya EX boyfriend.

Masa dia macam mau tumbuk saya, itulah kesempatan saya untuk menarik Sapphire dari genggaman dia.

Slow Dance ngam betul dengan our slow dancing. I menghirup wangian Sapphire. Saya bukan saja mau menari atau memeluk Sapphire, saya terasa keinginan yang kuat untuk menerkam bibir dia bila dia mendongak menatap saya.

“Forgive me?” Itu bibir.
“Why should I?” I’ve forgiven you, Saph.

Saja saya mau menjahili dia. Tsk.

“Because I-” Sapphire menggenggam bahu saya. “I need to go to the washroom.”

Huh? I should forgive her because she needed to go to the washroom? Saya bingung untuk beberapa saat. I offered to kasi kawan dia, tapi cepat dia menolak dan meninggalkan saya at the dance floor.

Dalam beberapa minit lamanya, masih Sapphire tidak muncul-muncul. Saya jadi risau, terus saya teringat pesanan Shandrana.

“Save Sapphire, J!”
“Save Saph… from Braxton.”
“Stay close… to… Saph.”

Mata saya meliar mencari keberadaan Braxton. Bukan dorang sama Kylie sedang berdiri dekat the chocolate fountain kah masa saya dan Sapphire sedang menari?

Tapi sial! Damn! Mata saya semakin memberat. Kepala saya sakit! This is the same feeling I got the night Braxton menjebak saya di BLACK!

Focus, J. Focus, damn you!

Once Upon A Heartbreak Where stories live. Discover now