part 1 - escape

1.3K 100 2
                                    

Suara telapak kaki tanpa mengenakan alas kaki itu terus berlari menuruni lereng pengunungan yang suhu udaranya sangat dingin mencengkam, pohon-pohon tinggi yang sudah ia lewati seperti mengucapkan selamat tinggal kepada gadis bersurai hitam itu, di dalam suhu yang dingin ia hanya mengenakan pakaian lusuh yang tipis dan celana panjang yang lebar dan juga sebuah keranjang kecil yang tenteng dan di dalamnya terdapat kain yang sedang membungkus sesuatu.

"Syukurlah aku tidak ketahuan, bagaimanapun juga aku harus lari dari sini" dia semakin erat memeluk keranjang kecil itu dan terus berlari meskipun kakinya sudah lecet-lecet. Rambut hitamnya perlahan-lahan mulai menutupi setengah wajahnya akibat pergerakannya yang membuat rambutnya berantakan. Kalau ada orang lain yang melihat penampilanya, penampilan gadis ini benar benar seperti orang gila kesetanan yang sedang berlari menuruni lembah.

2 jam sebelumnya.

Di dalam sebuah rumah istana yang bersebelahan dengan gerbang pemisah, terdapat 2 manusia dengan pakaian mewahnya sedang berbincang dengan topik serius, bahkan mereka juga saling menengok ke kanan dan kiri untuk memeriksa apakah ada yang menguping pembicaraan mereka.

"Dasuko-dono, apakah sudah waktunya kita perlu mencari penerus tahta selanjutnya? Kau tau kan bagaimana kita menyingkirkan penerus tahta sebelumnya karena mereka sama sekali tidak satu pemikiran dengan kita, tapi sekarang sudah 7 tahun berlalu jadi sudah saatnya putri anda yang menggantikan anak itu!" seorang pria dengan status penasihat raja (palsu) menjelaskan situasi kerajaan saat ini, pria yang dipanggil Dasuko itu menundukan kepalanya sambil menopang dagunya.

"ya kau benar, Ume dan anak itu sudah bukan penerus tahta tapi buah iblis itu akan bekerja sangat baik jika dimakan oleh penerus tahta aslinya, mungkin anakku Wuchipa tidak akan mendapatkan 100% dari kekuatan itu" jelas sang raja.

"saya sendiri tidak masalah Dasuko-Dono, setidaknya kemampuan pengendali manusia itu bisa digunakan sebagai tameng negeri ini dari serangan luar! Kita tidak perlu melatih tentara kita kalau kita punya banyak manusia tidak berguna yang bisa kita kendalikan kan?" ujar sang penasihat dengan tampang liciknya, pembicaraan mereka kali ini benar-benar menguras emosi sang pendengar dari seorang gadis yang sedang bersembunyi dibalik tembok.

'Aku sudah tau kalau aku penerus tahta yang asli, tapi kurang ajar sekali mereka memakai para rakyat kecil untuk dikendalikan seperti itu! Brengsek!' gumamnya dengan perasaan benci yang menggerumuh dihatinya. Tentu saja menjelang upacara penyerahan buah iblis, buah itu sudah harus berada ditangannya sebelum dimakan oleh penerus selanjutnya.
---
Setelah beberapa menit berlalu sambil melewati jalan yang penuh lika-liku, akhirnya ia mulai keluar dari hutan yang dijuluki sebagai hutan iblis itu dan mendapati sebuah perairan dengan beberapa perahu kecil sedang bersandar disana

"syukurlah ada sebuah kapal, sial aku tidak bawa makanan! Dan kenapa aku hanya bawa pisau kecil, ck nanti akan ku tangkap beberapa ikan selagi aku berlayar" ucapnya pada dirinya sendiri. dia meletakan keranjang kecil ke bagian dalam perahu dan mulai mengatur posisi kapal agar dapat berlabuh dengan aman.

"DISANA! PENCURI ITU SEDANG BERADA DIATAS KAPAL" tiba tiba terdengar suara gerombolan orang dari kejauhan sambil menunjuk Ume.

ya, sang penulis belum memperkenalkan pemeran utama sebelumnya, gadis yang sedang dikejar oleh gerombolan orang tadi bernama Fukuyomi Ume, dia adalah gadis berusia 19 tahun dan merupakan keturunan asli dari kerajaan Hokkaido yang keberadaannya sudah disingkirkan beberapa tahun yang lalu, tapi entah bagaimana caranya dia bisa selamat hingga saat ini dan sekarang dia bertaruh nyawa untuk mengambil sebuah buah iblis yang dapat memberikan dampak buruk jika dimakan oleh orang yang salah.

Lanjut ke alur cerita, beberapa orang pun mulai berlari sambil mendekati kapalnya sambil membawa tombak dan obor di tangan mereka.

Jantung gadis itu kembali dipacu dengan cepat dan dengan sigap ia langsung menaiki kapal itu dan membuka layarnya "Sial, aku harus cepat! Mereka akan mengejarku!" angin lembah berhembus pelan menerpa layar kapalnya sehingga perahu itu pun mulai berlayar ke depan, di dalam hati Ume ia sudah sangat panik karena takut ditangkap oleh para penjaga kerajaan itu, ia pun mengambil dua dayung kapal dan mulai medayungnya dengan cepat dan sekuat tenaga.

Embrace || Doflamingo fanfiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang