Suasana markas saat ini sedang lagi heboh hebohnya, bagaimana tidak? Diamante melaporkan pada semua orang yang ada di dalam markas bahwa Corazon, alias mantan eksekutif Donquixote sekaligus adik dari Doflamingo sedang membawa kabur tahanan penting, yaitu Law, sang pemilik kekuatan ope ope no mi.
"Apa?!" Trebol melotot tidak percaya sembari menatap Den den mushi tempat dimana suara Diamante keluar. Reaksi para eksekutif yang lain pun sama dengannya, yang lebih mengejutkan lagi bahwa Pica, yang biasanya jarang mengeluarkan suara kali ini justru berteriak, tentu saja dengan tangga nada yang tinggi.
Jora berjalan kesana kemari dengan badan yang sudah ling lung lalu berakhir dengan pose tubuh layaknya model, walaupun bentuk tubuhnya sama sekali tidak mendukung "Bukankah ia sudah meninggal-damasu?!"
"Jelas sekali aku sudah menendangnya hingga ia tak sanggup berdiri" Lao G menggigit ujung kukunya dengan gelisah, bahkan ia tak menunjukan pose tangan 'G' seperti yang biasanya ia lakukan.
Mereka semua resah, bukan hanya kehadiran Corazon yang membuat mereka khawatir seperti ini, tetapi reaksi sang pemimpin mereka yaitu Doflamingo, setelah tau bahwa orang yang diketahui sudah mati tiba-tiba muncul dan mengejutkan semua orang.
"Tuan muda.. bagaimana jika tuan muda tau tentang ini?" Ucap Jora dengan wajahnya yang sudah dipenuhi dengan tetes keringat.
'tenanglah Jora! Dengarlah kalian semua, Law baru saja menggunakan Roomnya untuk membawa dirinya dan juga Corazon ke suatu tempat yang cukup jauh, tepatnya diluar markas, kalian segeralah keluar dan cari dua orang itu hingga dapat! Aku akan menyusul keluar' Ujar Diamante dari dalam Den den mushinya, mereka pun menganggukan kepalanya tanda mengerti dan segera mempersiapkan diri.
Buffalo dan Baby 5 tampaknya sedang sibuk dengan peralatannya masing-masing, sang lelaki dengan bentuk rambut yang menyerupai baling-baling helicopter ini mulai memperhatikan tingkah laku Baby 5 yang ia rasa tidak seperti biasanya.
"Ada apa denganmu baby 5? Apakah Doflamingo membunuh pacarmu lagi-dasuyan?" Tanya Buffalo, Baby 5 sempat tersentak kaget karena lamunannya dibuyarkan oleh ucapan Buffalo barusan.
"A-ah.. ie ie, aku baik-baik saja" balasnya dengan suara yang kikuk, Buffalo memicingkan matanya seakan-akan ia mencurigai Baby 5, dia terus memperhatikan gadis berambut hitam ini dengan serius, di perhatikan seperti itu membuat Baby 5 semakin panik.
Buffalo pun mendapatkan suatu ide cemerlang di dalam kepalanya, ia menyusun kata-kata yang manis agar dapat meluluhkan perasaan Baby 5 "oh baby 5 ku yang cantik~"
Jantung baby 5 tiba-tiba berpacu kencang bersamaan dengan warna pipinya yang kian memerah 'Kyaaa dia memujiku!' Ia berteriak dalam hati, tapi 2 detik kemudian dia menggelengkan kepalanya keras dan menormalkan ekpresi dan juga perasannya.
'tidak boleh, tidak boleh!'
Buffalo melanjutkan "apakah ada suatu hal yang membuatmu resah? Tolong beri tahu aku saja, karena aku selalu siap mendengarkan segala permasalahanmu-Dasuyan~" lalu ia menggenggam tangan Baby 5 dengan lembut. Wajah gadis itu kembali lagi dibuat merona, sepertinya Baby 5 adalah orang yang mudah masuk dalam perangkap kata-kata.
"A-aku.." Baby 5 menahan kata-katanya, pikirannya dipenuhi oleh kata-kata manis yang baru saja Buffalo sampaikan, rasanya ia ingin mengatakan semua hal yang tertahan di mulutnya, tetapi Baby 5 langsung teringat pada janji yang sudah ia buat sebelum peristiwa ini akan terjadi.
Mari kita mundurkan waktunya ke 1 jam yang lalu. Baby 5 pada saat itu sedang asik memandangi laut dari tepi pantai dengan seorang lelaki yang ikut menemaninya, wajah lelaki itu jika bisa kita bayangkan tak setampan bajak laut topi jerami yang bernama usopp, mungkin lebih buruk dari itu. Lelaki itu membawakannya sebuah bucket bunga mawar yang besar dan baunya sangat harum. Mereka pun menikmati suasana di pinggir pantai dengan mengobrol dan juga tertawa, tetapi hanya Baby 5 lah yang menganggap bahwa ia sedang di lamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Embrace || Doflamingo fanfiction
Fiksi PenggemarMenceritakan tentang seorang gadis berusia 19 tahun yang hanya ingin melarikan diri dari pulau tempat tinggalnya dan mencari kebebasan, tapi sungguh naas nasibnya karena ia dipertemukan oleh sosok pria berdarah dingin yang dijuluki sebagai 'iblis su...