♣️Bab 11: Kunjungan Darurat♣️

18 8 25
                                    

Semua perhatian tertuju pada Mikaelis setelah pelayan itu mengatakan dapat ide

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua perhatian tertuju pada Mikaelis setelah pelayan itu mengatakan dapat ide. "Saya akan mendapatkan informasi lengkap tentang para korban pembunuhan ini, siapa tahu kita menemukan petunjuk lagi jika kita menyelidiki lebih dalam."

"Memangnya kau sanggup? Jumlah korbannya lebih dari sepuluh loh, mungkin penyelidikanmu akan selesai menjelang sore," tanya Dean.

"Serahkan saja pada saya, Tuan."

"Ya sudah." Dean meminta supir pribadinya untuk menghentikan mobilnya, Mikaelis membuka pintu mobil dan meninggalkan tuannya beserta teman-temannya.

"Menurutku tugas ini terlalu berat jika dikerjakan sendirian," ucap Dean merasa kurang setuju.

"Apa tidak sebaiknya kita cegah Mikaelis untuk tidak melanjutkannya?" Dean dan Guren mengangguk setuju bersamaan.

Dean mengeluarkan kepalanya dari mobil dan menoleh ke belakang meneriaki pelayan pribadi Chleo itu. "Mikaelis! Jangan diteruskan!"

Entah lewat darimana, Mikaelis tidak terlihat lagi. Dean kembali memasukkan kepalanya ke mobil dan memberitahu teman-temannya. "Mikaelis sudah tidak terlihat lagi."

"Loh? Perasaan baru hitungan detik dia keluar dari mobil, seberapa cepat dia berjalan?" Sahut Madam Reny bingung.

"Pelayanmu memang luar biasa misterius ya, Chleo," ucap Dean diam-diam tersenyum jahil.

"Jangan bahas tentang dia, Mikaelis sudah bilang untuk menyerahkan tugas itu padanya. Kita hanya harus pulang dan menunggu sambil disuguhkan teh oleh Tuan Thenzy."

Mereka menuruti Chleo, Dean memerintahkan supir pribadinya untuk kembali menyalakan mobil dan melanjutkan perjalanan menuju kediaman Chleo.

♣️♣️♣️

Mobil Dean berhenti di tengah halaman kediaman Chleo setelah melalui perjalanan selama sepuluh menit, supir pribadi Dean keluar dari mobil lebih dulu kemudian membukakan pintu untuk Dean lalu dilanjutkan membuka pintu untuk Chleo dan Madam Reny.

Mereka semua berjalan mendekati pintu utama kediaman Chleo terkecuali supir pribadi Dean yang izin pulang, mereka melepas sepatunya masing-masing dan menaruhnya di rak sepatu luar ruangan sebelum masuk.

"Jadi, kita benar-benar akan menunggu Mikaelis mengumpulkan informasi korban?" tanya Madam Reny yang meragukan pelayan Chleo.

"Sudah kubilang sejak dari mobil, serahkan saja pada Mikaelis. Kenapa kalian sedari tadi meragukannya?"

"Bukan meragukan, tapi mengkhawatirkan," jawab Madam Reny.

"Meskipun Mikaelis itu pelayan multitalenta, tetap saja tugas mengumpulkan informasi korban yang berjumlah lebih dari sepuluh itu bukan hal mudah. Detektif profesional pun membutuhkan waktu mungkin dua hari untuk menyelesaikan tugas semacam ini." Sahut Dean.

MajesticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang