Genre: Action, Misteri, Supranatural
Status: Tahap Revisi
Update: -
Note: Masing-masing bab memiliki 3k kata!
♤◉♤
Diagungkan oleh pelayan, hidup dalam kehidupan yang megah, dan dimuliakan oleh wanita terhormat di London, hanya dimiliki oleh pemuda...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Chleo mengenali sosok wanita yang baru saja menyebut namanya itu, wanita itu sekarang berdiri di salah satu atap rumah terbengkalai di dalam gang yang sama dengan Chleo. Meskipun penampilan dan wajahnya tidak terlihat karena gelap, tapi suaranya sangat mudah dikenali Chleo meski dia sudah lama tidak pernah mendengarnya lagi.
"Suara itu, terdengar tidak asing."
"Tentu saja!"
Wanita itu turun dari atap dan mendarat dengan sempurna, berdiri sejauh 5 meter dari hadapan Chleo. Sinar bulan purnama, menyinari sebagian rambutnya yang berwarna merah itu. Chleo merasa yakin jika dia tidak akan salah orang. "Aku tidak akan salah orang, Guren. Kau masih berani datang ke sini?"
"Kenapa aku harus takut? Iblis dan malaikat kematian punya derajat yang jauh berbeda, derajatku lebih tinggi daripada Mikaelis. Seharusnya dialah yang takut padaku, tumben kau sendiri? Di mana pelayan setiamu?"
"Tidak ada urusannya denganmu."
"Jujur saja, aku sedikit merindukan Mikaelis. Momen paling indah kami hanyalah saat dia melawanku habis-habisan di bawah sinar rembulan yang indah, andai saja bisa terulang lagi. Karena kebetulan, bulan purnama kembali menampakkan dirinya di malam yang sunyi ini."
Guren membayangkan bagaimana pertemuan selanjutnya dengan Mikaelis, sembari memejamkan matanya. Chleo tidak mempedulikan perkataannya, dia melanjutkan perjalanannya dan memasuki lebih dalam lagi gang sempit ini. Dia melewati Guren begitu saja sembari memegangi syal Emi yang dia temukan, berharap bisa menemukan lebih banyak petunjuk lagi.
"Bukankah indah kalau kami ditakdirkan bersama?" tanya Guren usai berkhayal, dia kaget karena Chleo tidak ada di depannya lalu dengan cepat menoleh ke belakang.
"Hei! Dengarkan orang dewasa kalau bicara, anak kurang ajar!"
Guren mengikuti Chleo pergi karena dia penasaran apa yang dilakukan pemuda itu tanpa pelayan setianya, Chleo terus berjalan mengandalkan nalurinya hingga menemukan sebuah cahaya lampu dari salah satu sudut jalanan di dalam gang. Dia bergegas menghampirinya dan menemukan sebuah toko mainan, satu-satunya bangunan yang masih menyala di dalam gelapnya gang sempit.
Dari jauh, Chleo bisa melihat apa saja yang dijual toko itu. Ada berbagai macam mainan dan boneka, salah satu boneka di sana, memiliki kemiripan dengan Emi. "Itu seperti Emi."
"Oh! Toko itu, aku mengenalinya. Pemilik toko ini sudah lama meninggal, sekitar 20 tahun lalu. Tapi aku baru tahu, jika toko ini sudah punya pemilik baru."
"Salah satu dagangan tokonya, menjual boneka gadis yang sangat mirip dengan Emi. Apa mungkin, Emi ada di dalam sana?"
Tanpa ragu, Chleo mendekati toko itu dan memasukinya. Guren masih terus mengikuti pemuda itu, dia juga membawa rasa penasaran terhadap toko mainan yang masih menyala di dalam sempitnya gang tersebut. Chleo mengambil boneka yang mirip dengan Emi dan memperhatikannya, boneka itu mengenakan seragam sekolah Emi dan warna rambutnya pun juga mirip.