♣️Bab 7: Pelayan Payah♣️

34 14 37
                                    

Di pagi yang cerah, Chleo sembuh dari sakitnya yang kemarin dan dapat bersekolah seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di pagi yang cerah, Chleo sembuh dari sakitnya yang kemarin dan dapat bersekolah seperti biasa. Saat ini, ia duduk di bangku makan menunggu Mikaelis menyiapkan sarapannya yang sebentar lagi siap. Ficky, Beryl, dan Miya juga ada di sana.

Mereka membersihkan dapur bersama-sama, suasananya tampak tenang. Tapi ketenangan itu tidak berlangsung lama, mereka semua tiba-tiba mendengar suara teriakan seorang wanita yang terdengar cukup dekat dengan dapur.

Mikaelis dan ketiga pembantu itu berhenti bekerja, sedangkan Chleo hanya duduk tenang dan membiarkan Mikaelis menyelesaikan urusan apapun yang akan terjadi. Tak habis pikir, sebuah kereta makanan meluncur tak terkendali dan memasuki wilayah dapur.

Setelah kereta itu datang, seorang pelayan wanita berpakaian merah hitam memunculkan dirinya dan mengejar kereta makanan itu. Ficky, Beryl, dan Mia berusaha membantu. Suasana dapur menjadi berantakan, ketenangannya pun sirna.

Pelayan wanita itu adalah Guren sendiri, pekerjaan pertamanya di kediaman Chleo sangat berantakan. Saat kereta makanan itu hampir menabrak Ficky, Guren menahannya tepat pada waktunya. Tapi salah satu minuman yang di kereta itu, jatuh dan tumpah ke baju Ficky.

"Oh tidak! Aku berdarah!" teriak Ficky sambil berakting tersakiti.

"Itu sirup bodoh!" Sahut Miya dan Beryl bersamaan.

"Hahahah! Bagaimana aktingku? Apa sudah cocok jadi aktor?"

"Lebih cocok jadi pelawak pinggir jalan," jawab Miya.

"Maafkan saya! Bajumu jadi basah! Biar saya bersihkan!" Guren mendekati Ficky dan mengambil sapu tangan yang ada di meja makan.

"Guren, sapu tangan itu milik Tuan Chleo yang akan dibawa ke sekolah." Sahut Mikaelis.

Guren tercengang, ia sudah menyapu noda sirup di baju Ficky dengan sapu tangan itu. Chleo hanya diam dan bernapas gusar, ia tidak mau memarahi siapapun yang bekerja di kediamannya meskipun melakukan kecerobohan seperti Guren.

"Tuan Chleo, kenapa Anda menerima Guren bekerja di sini?" tanya Beryl dengan nada berbisik.

"Ini bukan kemauanku, tapi aku terpaksa tahu. Kemarin malam, Madam Reny meneleponku dan membujukku agar Mikaelis mau mengajari Guren menjadi pelayan yang berguna."

"Kenapa Anda menerimanya?" tanya Beryl lagi dengan penuh penasaran.

"Kupikir Guren hanya akan merepotkan Mikaelis, tapi ternyata kita semua kena." Beryl hanya ber-oh pendek.

"Hei Guren! Ini hari pertama kau bekerja di sini tapi tidak becus ya! Kau sudah membuat kekacauan pagi-pagi dan mengacaukan waktu sarapan Tuan Chleo!" protes Beryl.

"Maafkan saya semuanya! Saya tahu ini kesalahan saya! Rumah Tuan Chleo lebih luas daripada rumah Madam Reny, jadi saya belum terbiasa dengan selak beluk kediaman ini."

MajesticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang