01 | Sekertaris Pribadi

304 17 2
                                    

Nayna sedang menunggu bosnya tiba, cewek itu sendirian di lobi. Sambil menunggu si bos ganteng, Nayna terus bermain ponsel untuk mengusir rasa suntuknya. Hari ini adalah hari libur, maka dari itu kantor sangat sepi hanya ada beberapa staff yang berangkat dan Pak Jono, satpam. Karena nggak tega melihat Nayna sendirian duduk di bagian resepsionis, Pak Jono dengan baik hati memberikan aqua gelas dan satu potong lemper dan juga lumpia.

"Mbak Nayna, ini buat Mbak Nayna ..."

"Wah, terimakasih Pak Jono."

"Sama-sama Mbak."

Nayna akhirnya memakan lemper tersebut untuk mengurangi rasa laparnya, sedang asik makan lemper sambil scroll TikTok, si bos ganteng tiba dengan mobil Porsche berwarna hitam, mobil itu mobil kesayangan pak bos.

"Nayna ...."

"Eh Pak Devran."

"Maaf ya nungguin lama, ayo kita jalan sekarang."

"Eh enggak kok Pak, iya Pak ayo."

Hari ini Nayna dan Devran ada kunjungan ke lapangan mereka mau meninjau sudah sampai mana progress pembuatan cluster baru, setelah itu mereka juga akan meninjau progress proyek untuk membangunan mall dan juga appartement mewah. Bakal seharian ini Nayna keliling sama pak bos ganteng. Kata Niken, pak bos gantengnya bikin gila, hilang kewarasan.

"Ini kamu nggak ada janjian sama pacar kamu?," tanya Devran.

"Pacar aja nggak punya, gimana mau janjian si Pak!"

Devran ketawa, "Oh ya saya lupa kamu kan jomblo!"

"Udah nasib Pak."

"Masa sih cewek secantik kamu belum punya pacar?"

"Ye, si bapak nggak percaya."

"Mana tahu kamu long distance gitu."

"Long distance?, nggak kuat saya."

"Kalau short distance?"

"Ha? Apaan tu Pak?"

"Jarak dekat."

"Ya, kuat sih ha ha ha ..."

"Oh oke, buat hari ini nggak usah tegang-tegang amat, anggap aja saya pacar kamu, kamu diajak pergi satu harian sama pacar kamu."

"Beneran juga nggak apa-apa Pak, saya jadi pacar bapak daripada saya jomblo ngenes begini Pak Pak!," lirih Nayna, tetapi terdengar sama Devran.

"Nay, kamu bilang apa?"

"Ahhh enggak apa-apa Pak, cuma ngoceh nggak jelas aja."

"Masa? Emang kamu mau kalau punya pacar duda, kayak saya?"

"Mau duda, mau enggak yang penting dia sayang sama saya Pak, tulus cinta sama saya."

"Iya semoga kamu dapat yang seperti itu ya," ucap Devran.

"Aamiin. Oh ya kenapa Pak Devran nggak menikah lagi?"

"Yah, gimana ya Nay, saya masih belum mikirin buat nikah lagi, saya masih mikir buat masa depannya anaknya, saya juga takut nanti kalau saya mengenalkan calon ibu baru ke anak saya, anaknya malah mengira saya udah nggak cinta sama mamanya, sejak istri saya meninggal anak saya lebih banyak menghabiskan waktu di rumah main sama omnya."

Mas Duda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang