03 | Dinner

116 10 0
                                    

Nayna menatap lemari dengan pintu yang terbuka, dia galau memilih baju untuk dinner. Bajunya ia rasa nggak ada yang cocok buat dinner, hanya baju-baju kerja yang banyak tergantung di lemarinya dan juga baju casual untuk hang out ketika bareng teman-temannya. Gadis itu menghela napasnya panjang, ia menutup pintu lemarinya kembali, kemudian ia raih handphone di atas meja, Nayna menjelajahi lovestagram untuk mencari inspirasi baju yang cocok untuk dinner. Nayna pusing tujuh keliling, memang banyak inspirasinya tetapi menurut Nayna tidak ada yang cocok sama sekali dengan dirinya. Mau minta bantuan Nadine, si kakak ipar lagi kencan sama suaminya, anaknya di tinggal. Kan nggak mungkin Nayna menganggu acara pacaran part yang ke sekian kakaknya. Ia kembali membuka lemarinya, ia mendpati satu gaun yang belum pernah dia pakai sama sekali. Gaun yang terlihat semi formal itu sepertinya cocok untuk malam ini, warnanya juga nggak terlalu gelap dan juga nggak terlalu ngejreng. Nayna duduk di tepi kasur, ia mengamati gaun itu dengan teliti apakah ada yang kotor atau robek, ternyata masih bagus hanya saja perlu disemprot minyak wangi.

Nayna memandang gaun itu dengan penuh nanar, sebenarnya gaun itu adalah gaun yang di berikan Aldebaran untuknya, gaun itu akan Nayna pakai nanti jika ia bertunangan dengan Aldebaran, namun sayangnya kisah asmara mereka kandas di tengah jalan. Mengingat kejadian itu, ia mengurungkan untuk memakai gaun tersebut, namun hanya itu gaun yang masih bagus dan Nayna punya. Ia akhirnya berpikir ulang, kalau nggak di pakai sayang, tapi kalau ingat kejadiannya Nayna sakit hati, tapi ya sudahlah. Akhirnya dia pakai gaun itu, rambutnya ia gerai dan Nayna rapikan sedikit.

Nayna keluar kamar dengan penampilannya yang sangat cantik, Kenan yang sedang duduk di ruang keluarga sambil menonton televisi tidak bisa menahan pandangannya ke arah perempuan itu. Dengan sedikit riasan yang terlihat flawless membuat aura Nayna seperti bidadari.

“Mau ke mana Nay?,” tanya Kenan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Mau ke mana Nay?,” tanya Kenan.

“Mau dinner Bang.”

“Kamu punya pacar?”

“Enggak, ini aku diajak sama Pak Devran.”

“Weh demi apa si Devran, ngajak dinner cewek.”

“Emang aneh ya Bang penampilan gue?”

“Enggak Nay, cantik banget malah. Devran pasti terpana sama elo,” ucap Kenan memuji.

“Ah bisa aja Bang Kenan.”

“Kamu perginya naik apa?”

“Di jemput sama Pak Devran, bentar lagi dia ke sini,” jawab Nayna.

“Wihhh VVIP lo Nay.”

“Ha ha ha, tadi gue sih udah bilang nggak usah di jemput, tapi dia maksa. Ya udah deh.”

“Nay, Devran itu pria baik-baik, dia juga sangat menjaga banget interaksi sama cewek, dia juga sangat sayang sama istri dan anaknya, apalagi sama nyokapnya, sejak bokapnya Devran meninggal dia dan adiknya yang jadi tulang punggung keluarga. Devran itu orangnya pekerja keras, jadi kalau elo jadi istrinya dia, lo harap maklum kalau dia nyelesain pekerjaan itu lebih dari jam dua belas malam,” ucap Kenan.

Mas Duda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang