Sesuai dengan perjanjian, Aldebaran menemui Rangga di Bamboo resto, di mana konsep restoran, ini adalah outdoor. Rangga belum sampai ke Bamboo resto, Aldebaran takut jika Rangga sama seperti Nayna—menghindar. Masih dengan kesabaran yang dia miliki, ia menunggu Rangga tiba. Sambil menunggu, Aldebaran memesan makanan dan minuman. Setelah beberapa jam menunggu, pria itu tiba di restoran.
“Hai Al apa kabar?”
“Gue sehat Bang, Bang Rangga sendiri?”
“Gue juga sehat-sehat Al.”
“Syukurlah, oh ya Bang Rangga pesan makan atau minum dulu deh, biar enak juga kita ngobrolnya,” ucap Aldebaran.
Rangga menurut, nggak enak juga sih dia baru datang langsung nembak pertanyaan apa maksud tujuan Aldebaran mengajaknya bertemu. Rangga mikir sih, pasti ini ada hubungannya sama Nayna dan masa lalunya. Aldebaran berusaha tenang untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi antara hubungannya dengan Nayna.
Aldebaran dan Nayna sudah menjalin tali kasih sejak mereka menjadi seorang mahasiswa dari semester satu. Itu artinya mereka sudah membina tali kasih selama empat tahun bahkan mungkin lebih sedikit. Yang membuat Nayna sakit hati kepada Aldebaran adalah, ketika Nayna tahu Aldebaran bertunangan dengan seorang perempuan dan Aldebaran tidak menceritakannya sama sekali pada Nayna apa yang sebenarnya terjadi.
“Jadi, elo mau menjelaskan apa Al?,” tanya Rangga.
“Gue sebenarnya mau ngomong face to face sama Nayna, cuma ya gitu Bang, Nayna ngggak mau. Maka dari itu gue minta tolong sama elo, tolong bujukin Nayna supaya dia mau mendengarkan penjelasan gue Bang.”
“Al, elo tahukan betapa sakit hatinya Nayna, ketika dia tahu lo tunangan sama cewek lain diam-diam di belakang Nayna. Lo izin sama Nayna mau pergi urusan bisnis nggak tahunya elo pulang ke Indonesia bawa cewek.”
“Iya gue tahu Bang, gue salah. Gue melakukan itu karena gue nggak mau Nayna sedih, kalau tahu kenyataannya.”
“Lebih pahit lagi kalau nggak menceritakannya ke Nayna secara langsung.”
“Bang, gue mau menjelaskan ke Nayna gue nunggu waktu yang tepat. Sebenarnya waktu itu gue udah mau ngomong sama Nayna tapi ada aja kendalanya. Yang inilah, yang itulah.”
“Terus apa yang bisa gue bantu atau ada yang bisa gue sampaikan ke adik gue?,” tanya Rangga.
“Gue mau bicara face to face sama Nayna Bang, gue mau jelasin detail dan berharap Nayna mau mengerti dan dia maafin gue,” ucap Aldebaran penuh penyesalan.
Rangga tersenyum manis. “Okay, sebisa gue akan bantu. Tapi kalau Nayna menolak ya mau gimana lagi.”
“Iya Bang makasih.”
“Karena perempuan itu kalau sudah sakit hati susah untuk memaafkan, perempuan itu ibarat cermin, kalau dia udah pecah di sambung pakai lem, tetap terlihat sambungan dari pecahan itu, sama aja dengan mennggoreskan luka di hati perempuan, walaupun sudah termaafkan tetapi masih membekas di hatinya.”
Bisa jadi ini adalah waktunya Aldebaran melepaskan Nayna, dia juga nggak mau melihat perempuan yang masih dia sayang dan cintai terbebani dengan kesalahannya yang cukup fatal. Ini semua kesalahannya. Di sisi lain, Aldebaran juga tidak mau menyakiti Stephani, perempuan itu juga tidak tahu apa-apa dengan perjodohan yang di lakukan keluarganya.
***
Devran masih tidak menyangka bahwa Nayna mau menjadi pacarnya dan dia bersedia menjadi ibu sambung untuk Hazel. Berawal dari sebuah permintaan Kenan untuk mengobati luka hati Nayna karena mantan pacarnya, pada akhirnya Devran benar-benar jatuh cinta pada gadis itu. Entah kenapa Devran selalu nyaman ketika berada di sisi Nayna, dan menurut Devran dia adalah gadis yang baik dan juga bisa diajak bercanda. Sifat keibuan dari Naynalah yang menumbuhkan benih cinta di hati Devran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Duda
RomansaWARNING AND REMINDER 21+ ⚠️ "jatuh cinta sama duda tu harus sepaket sama anaknya"-Nayna Cordelia Almira Hadian- "duda kalau mau nikah sama anak gadis orang harus mikir, apa dia mau sayang sama anak gue?"-Lembayung Devran Almahendra-