WARNING AND REMINDER 21+ ⚠️
"jatuh cinta sama duda tu harus sepaket sama anaknya"-Nayna Cordelia Almira Hadian-
"duda kalau mau nikah sama anak gadis orang harus mikir, apa dia mau sayang sama anak gue?"-Lembayung Devran Almahendra-
Nayna dan Stephani bertemu di sebuah kafe, Stephani berbicara dari hati ke hati kepada Nayna, sebagai sesama perempuan. Nayna sebenarnya sudah mengikhlaskan jika Aldebaran dan Stephani berjodoh, ya Nayna sekarang sudah dapat penggantinya.
"I am sorry Nayna, aku sudah merebut Aldebaran dari kamu."
Nayna menyungging senyum tipis. "Stephani, aku sudah mengikhlaskan Aldebaran. Kami sudah tidak di takdirkan bersama."
"Sekali lagi maafkan aku Nayna, aku benar-benar bersalah. Aku janji akan membuat Aldebaran bahagia, i am promise."
"Buatlah kebahagian itu Stephani, aku yakin kamu bisa membuat Aldebaran bahagia. Sekarang aku juga sudah bahagia bersama Devran. Aku yakin ini jalan Tuhan untuk membawa kita ke jalan kebahagiaan masing-masing."
"Apakah kita bisa jadi best friend?"
"Of course Stephani. Why not."
"Alright. Thanks Nay. Aku juga butuh bantuan kamu ..."
"Apa itu?"
"Tolong yakinkan Aldebaran Nayna. Hanya kamu yang bisa meyakinkan dia," pinta Stephani.
"Ehmmm ... keyakinan itu akan tumbuh dengan sendirinya Step, kamu hanya perlu bersabar, aku yakin Aldebaran juga sudah mau menerima kamu apa adanya," ucap Nayna.
Stephani menghela napasnya panjang. Nayna benar, keyakinan itu datang dari hati nurani seseorang, orang lain hanya bisa membantu sedikit dan memberikan dorongan dari luar. Hati Stephani terenyuh mendengar ucapan Nayna.
"Oke Nay, besok aku akan pulang ke New York, penerbanganku jam sepuluh pagi waktu Indonesia. Begitu juga Aldebaran akan pergi ke Manhattan untuk urusan bisnisnya dulu setelah itu dia menyusul ke New York."
"Semoga acara kalian lancar Stephani, aku mendoakan dari sini," ucap Nayna.
"Aamiinn terimakasih Nayna."
Usai bertemu dengan Stephani, Nayna kembali ke kantor, si cantik melanjutkan pekerjaannya, dibantu dengan Nadia yang akhir-akhir ini sedang sibuk membuat laporan keuangan dari divisinya, bahkan untuk cek handphone hanya sebentar saja. Menjelang akhir tahun ini kantor Devran sangat sibuk, mempersiapkan rekapan untuk akhir tahun, bahkan divisi desainer juga sedang sangat hectic mempersiapkan desain terbaru.
“Udah pada cek grup WhatsApp?,” tanya Haris.
“Emang kenapa Bang?,” Nadia bertanya.
“Pak Devran minta laporan pertanggungjawaban divisi lapangan dikirim segera, oh ya dan posisi Nayna nanti akan digantikan oleh sepupunya Pak Devran, tapi wajahnya kalau gue lihat nggak asing banget, serius,” ucap Haris.
“Emang siapa Bang?,” tanya Niken penasaran.
“Wait,” ucap Haris.
Nadia mengeryitkan alisnya, dia juga penasaran dengan orang yang disebutkan oleh Haris. Nadia berpikir mungkin saja tidak asing bagi Haris tetapi asing bagi dia. Bisa jadi begitu. Haris kemudian menunjukkan foto orang yang dia maksud. Nadia kaget bukan main.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.