"Bunga? Coklat? Hadiah? Apalagi yang gue butuhkan?" Pria disampingnya masih bergumam tidak jelas.
"Rel, lama banget sih. Udah satu jam kita muter-muter mall nih. Lo cuma dapet itu?" rengek Gadis disampingnya dengan muka yang membosankan.
"Biasanya juga gue nemenin lo, gue gak protes kan?" Farrel masih memilih-milih barang.
"Rel, lo tuh ya--"
"Bawel."
Farrel masih asik dengan barang yang ada di toko itu. Memilih untuk sesuatu yang menarik.
"Ini lucu gak?" tanya Farrel. Nhaira masih diam. "Nhai... ra." Farrel melihat kiri kanan. Tidak ada. Kemana gadis itu? Seasik itukah dia sampai tidak menyadari kepergian sahabatnya.
Farrel mengambil ponsel yang berada disaku celananya. Mengutak-atik ponselnya mencari nomor Nhaira.
"Halo?"
"Lo dimana?"
'Naik apa?'
"Gila lo ya? Nanti gue dimarahin nyokap lo."
"Nhaira!"
"Tungguin gue."
Farrel berjalan cepat ke arah lobi mall. Dimana Nhaira? Tidak ada. Farrel kembali mengambil ponselnya dan menelpon Nhaira.
'Nhai! Ck.'
'Gue di lobi. Lo dimana?'
'Kanan?'
'Tai.'
Farrel harus kembali masuk ke dalam mall karena ulah sahabatnya itu. Menyebalkan! Kalau saja HAM dan dosa itu sudah tidak ada mungkin Farrel akan segera membunuh Nhaira sekarang juga.
- Nhaira P.O.V -
Sampai kapan nungguin Farrel yang masih milih-milih barang. Gue bosen nungguinnya gak ada yang menarik. Gue udah laper haus lagi. Gue jalan kebawah beli makanan abis makan gue nongkrong di starbucks biar kayak anak gaul. Lagi asik gue minum ponsel gue bunyi. Gue bisa tebak ini Farrel.
'Halo?'
'Gue di lobi, mau pulang.'
'Naik taksi.'
'Bodo! Males gue!'
'Apa sih!'
Gue menutup telepon lebih dulu. Gak lama gue ngeliat Farrel yang masih celingak celinguk lalu dia mengambil ponselnya dan ponsel gue berbunyi.
'Halo?'
'Apaan sih lo. Marah-marah mulu!'
'Lihat ke kanan.'
'Ya.'
Gue memperlihatkan jejeran gigi gue dari jauh sambil dadah-dadah. Farrel menatap ge ketus.
- Unknown P.O.V -
"Lo bilang mau pulang?" tanya Farrel kesal.
"Lo lama sih. Gue kan males, ikut yuk." Nhaira menarik paksa tangan Farrel mengajaknya entah kemana. Memasuki sebuah restoran di dalam mall.
"Gue mau makan." pinta Nhaira.
"Gue belum laper," gumam Farrel yang masih bermasal-malasan.
"Farrel... ini udah jam setengah 5 , kita belum makan dari tadi. Lo harus makan, nanti lo sakit, Rel. Lo emang mau lagi enak jalan-jalan tiba-tiba lo pingsan. Gue juga yang pusing, Rel." oceh Nhaira. Farrel masih saja cemberut dihadapanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
RomanceWARNING!!! Ceritanya nggak jelassss, belum di revisi. Ketika aku merasakan sakit, kau yang datang untukku dan membuatku merasa senang. Tapi, kenapa kau pergi terlalu cepat? Copyright-2015 by fizoella