Ketika Cinta Hadir

10.6K 244 8
                                    

-Unknown POV-

Empat hari setelah tahun baru mereka kembali memasuki sekolah. Matahari yang bersinar menyinari bumi, para ayam mulai membangunkan makhluk-makhluk hidup yang kebo. Burung-burung berkicau sehingga menambah suasana manjadi sangat bersahabat. Kelima makhluk ini sudah meluncurkan sepedanya ke sekolah, sekolah yang teramat sangat mereka cintai, tapi mereka benci untuk sekolah :v.

"Eehhhh, gaesssssss, gue mau kesana," Kezhya membelokkan sepedanya ke arah kanan.

"Ngapain?" tanya Nhaira. Namun, Kezhya tidak menggubris pertanyaan Nhaira. Keempat temannya mengikuti Kezhya dari belakang. Kezhya berhenti di depan sebuah geborak eh maksudnya gerobak kecil berwarna merah dan ada sepeda dibelakangnya.

"Abaaannnngggggggggg!!!! Beliiiiii eskriiiimmmmmmmmmmm..." teriak Kezhya pada si penjual eskrim itu.

"Sabar keleus, kuping eike bisa copot denger situ teriak iiwhh..." sindir si penjual es krim sekaligus bencong.

"LO BENCONG???" tanya Alvy setengah idup.

"Helloooowwww, pliss deh cyinnn, eike tuh gentle liat dong otot eike gede cyin." kata si penjual es krim sambil memperlijatkan ototnya. Mereka berlima hanya saling memandang.

"Udah, bang saya mau beli es krim." pinta Kezhya.

"He, situ pikir eike yang jual es krim ih gak binggo, yang jual tuh si abang-abang itu tuuuhhh," kata si bencong keliling seraya menunjuk si penjual es krim.

"Yah elah, bilang kek dari tadi!" bentak Farrel kasar.

"Rel, sabar Rel," Yaska menarik tubuh Farrel sambil mengelus-elus dadanya. Farrel menatap Yaska penuh emosi.

"Apa?" tanya Yaska polos.

"Ini tangan lo ngapain?" tanya Farrel sambil menunjuk dadanya yang di pegang Yaska. Yaska hanya menyengir kuda. Nhaira yang melihat kedua sahabatnya itu hanya memggeleng. "Yaudah, kita kesekolah yuk. 5 menit lagi masuk."

"LIMA MENITTT???!!" tanya Alvy kaget.

"Kalaupun kita telat juga gak bakal sendirian." jawab Kezhya dengan nada yang santai.

"Udah nyok." Yaska menaiki sepedanya.

"Gara-gara itu bencong sialan sih!" tandas Farrel.

"Lo, juga, pake ngajak ribut itu bencong segala." Nhaira mulai ikut emosi.

"Udah woy, kita telat!" lerai Alvy. Tanpa basa-basi gadis ini sudah mengayuh sepedanya lebih awal.

"Alvy!! Tungguin woy!" teriak Yaska mengayuh sepedanya dengan cepat memgejar Alvy, namun...

BRAK!

Yaska menabrak tiang listrik yang kurang lebih tingginya 2 meter. Bagaimana bisa anak ini menabrak tiang? Oh, iya! Jadi, tahun lalu tepatnya di hari sebelum yaska ulang tahun, mereka berempat merusak rem sepedanya Yaska.

Mereka langsung menghampiri Yaska yang terjatuh.

"Ka, lo gak apa-apa kan?" tanya Kezhya panik.

"Sakit, lah, emang lo gak liat gue jatoh? Nabrak tiang?" jawab Yaska sewot.

"Udah, lo bangun." Farrel menarik tangan Yaska.

"Alvy mana?" tanya Nhaira.

"Kayaknya, dia udah duluan, yaudah, susul yok!" Kezhya dan yang lainnya memgayuh sepeda masing-masing.

Di depan gerbang sekolah, terlihat sosok Alvy yang sedang berjongkok di samping sepeda miliknya. Apa yang dia lakukan? Hanya memasang muka pongo seperti orang yang sudah kehilangan ingatannya. Tapi, itu kebiasaan Alvy sehari-harinya kalau lagi diam sendirian. Mungkim karna ia meninggalkan keempat temannya?

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang