Hold On

2.6K 64 1
                                    

Halloooo, makasih loh friendzone udah 8k padahal bikinnya ganiat2 amat pokoknya makasih bangettt. Gue kembali lagi karna bawa cerita baru dan yap gue tau gue laknat ya ngegantungin dua cerita. Gue bener-bener nge-stuck buat ngelanjutin. Tapi kali ini gue hadir membawa fanfict 1D mungkin diantara kalian ada yang direct hehe. ini cuma coba-coba dulu, hehe Happy Reading

Harry Styles? Akhir-akhir ini nama itu sering terdengar ditelingaku. Siapa sih dia? Katanya dia adalah temanku semenjak SMP tapi, kenapa aku tidak pernah mengenalnya atau melihatnya? Bahkan, mendengar namanya saja tidak pernah. Pria yang katanya adalah The Most Wanted Male disekolah tapi aku tidak tau menau tentang dia.

Sekarang aku berada di koridor sekolah yang sudah benar-benar sepi, rasanya tidak ada orang lain selain diriku. Kakakku sudah pulang lebih awal meninggalkanku karena aku mendapat tugas tambahan dari Ms. Yvone.

"Bianca," sapaan itu membuatku berbalik ke arahnya.

"Ya?" sahutku. Suaranya sangat familiar di telingaku. Tapi, tak seperti yang aku harapkan, aku mendapati pria berambut coklat keriting serta bermata hijau. Tampan. Sayang, aku tidak kenal.

"Pulang sendiri?" tanyanya. Aku hanya mengangguk. Dia mengenalku? Tentu saja bodoh! Jelas-jelas dia memanggilmu, Bi. "Mau bareng gue gak?" tawarnya sambil tersenyum. Ya tuhan, dia sangat manis.

"Enggak, deh. Ngerepotin." jawabku. "By the way, lo siapa?" Pria itu sedikit terkejut dan diam mendengar pertanyaannku. "Kenapa?"

Dia tersenyum lagi. Oh, aku sangat meleleh dibuatnya. "Gue Harry Styles." Jadi ini yang bernama Harry Styles, wajar kalau dia menjadi incaran para gadis. Dia sangat tampan, menarik dan maskulin. Itulah kesimpulanku. "Hei? Kok bengong?" dia melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku.

"Uhm, gue Bianca." ucapku.

Perkenalan singkat itu berlanjut sampai aku menjadi miliknya, aku benar-benar mencintai pria itu.

Hari buruk terjadi ketika hampir tiga bulan Harry tidak peduli denganku, aku seperti orang bodoh menjadi kekasihnya. Sampai akhirnya aku melihatnya sedang berjalan dengan gadis lain, mantannya. Aku melihatnya dengan jelas Harry merangkul mantannya di depanku. Aku memintanya putus begitu saja tanpa harus meminta jawaban darinya.

Aku pergi setelah hari itu dan saat kenaikan kelas aku pindah ke Australia dan melanjutkan pendidikan disana bersama keluarga kecilku. Aku harap ini yang terbaik.

***

Aneh ya? Gangerti? Kalo vommentnya banyak, ceritanya cepet gue publish kok hehe vomment ya vomment

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang