Strong

2.7K 158 6
                                    

Hubungannya dengan Fandy sudah berjalan 11 bulan setelah diawal hubungannya Teesya selalu mengancamnya tetapi Fandy selalu melindunginya dari ancaman-ancaman itu dan hubungannya dengan Farrel juga sudah semakin membaik. Well, siapapun tidak akan tenang jika bertengkar dengan sahabatnya, itu juga karna bantuan Fandy. Dalam seminggu lagi hubungannya sudah berjalan 12 bulan atau lebih tepatnya satu tahun, mereka pun juga sudah ingin lulus sekolah.

"Pulang sekolah nanti aku mau tanding basket. Kamu mau tunggu aku? Kamu bisa ajak Kezhya atau Alvy buat temenin kamu nonton di sekolah aku," ujar Fandy sambil membenarkan dasinya.

"Boleh?" tanya Nhaira sedikit ragu.

"Kenapa engga? Aku lebih seneng kalau kamu datang nanti." jawab Fandy seraya mengelus rambut Nhaira. Nhaira mengangguk sambil tersenyum ringan.

"Oke nanti aku kesana, see you," Nhaira melambaikan tangannya dan memasuki gerbang sekolah.

"See you,"

Nhaira memasuki kelasnya yang masih terlihat sepi, ia duduk seraya mengeluarkan ponsel dan memasangkan earphone pada telinganya. Tidak tau mengapa perasaannya tidak menyenangkan dan sangat merasa bosan sejak tadi pagi.

"Udah dateng lo?" tanya Alvy yang muncul dari balik pintu.

"Lo dari mana?" Nhaira balik bertanya.

"Kantin, gue laper." jawabnya. "Tumben lo dateng cepet?" tanya Alvy lagi.

"Nggak tau, bete aja dari tadi pagi," jawab Nhaira. Alvy hanya mengangguk.

"Kezhya kemana?" tanya Nhaira.

"Masih di kantin," jawab Alvy santai.

"Woyyyy," seekor makhluk yang tidak diundang datang setelah ia loncat dari balik pintu. Kezhya.

"Panjang umur," celetuk Alvy.

"Lo ngomongin gue ya?!" tanya Kezhya.

"Apaan lo, ge-er, btw nanti temenin gue nonton pertandingan basketnya Fandy, mau gak?" tanya Nhaira.

"Dia anak basket?" tanya Kezhya.

"Gue baru tau," gumam Alvy.

"Emang gue gak pernah cerita?" tanya Nhaira sambil menyengir. Keduanya menggeleng.

"Ikuttttt," Alvy sudah menyengir disampingnya.

Farrel yang baru saja datang dengan muka yang sedikit menjengkelkan bersama Yaska di sampingnya.

"Kenapa lo Rel?" tanya Kezhya.

"Gue putus," jawab Farrel.

"Putus???? Bukannya kemaren anniv lo yang satu tahun ya?" tanya Alvy terkejut. Farrel hanya mengangguk.

"Biarin lah, kayaknya Tasya dapet yang lebih baik dari gue." jawab Farrel.

"Rel, kalo dia cinta sama lo pasti sebaik-baiknya cowok, dia bakal beranggapan lo lebih baik," ucap Nhaira.

"Bodo ah, cape gue sama dia, egois." tandas Farrel.

"Yaudahlah, Rel. Cewek yang kayak gitu gak usah dipikirin, kan ada kita, nih ada tiga cewek. Lo mau yang mana? Kezhya? Nhaira? Alvy? Boleh, pilih kalau lo mau." oceh Yaska sambil menunjuk ketiga teman wanitanya.

"Iya Farrel mau. Kitanya nggak," celetuk Kezhya.

Hanya ada tanya yang tidak lucu *sumpahinigaring-_-*

Murid-murid sudah banyak berdatangan dengan celana dan rok abu-abu, bell masuk yang sudah berbunyi nyaring membuat para murid masuk ke dalam kelas masing-masing.

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang