7 ♤ Pertunjukan Angklung

580 177 71
                                    

【☆】★【☆】

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

【☆】★【☆

Setelah beberapa kali bertemu, Zergan sudah berani meminta izin untuk mengajak Daisy pergi ke luar. Beruntungnya, ia tidak hanya mendapatkan izin dari pihak panti saja, tetapi juga dari Daisy sendiri. Ada rasa senang yang mendadak muncul saat Daisy menerima ajakannya tanpa ragu. Zergan ingin mengajak gadis itu berkeliling Kota Bandung, ke semua tempat yang mungkin saja ingin Daisy kunjungi sejak lama.

Zergan mengeluarkan kursi roda yang semula ia letakkan di bagasi mobilnya, kemudian menyampirkan lengan Daisy pada pundaknya guna mempermudah gadis itu duduk kembali pada kursi roda.

Tujuan mereka saat ini adalah sebuah tempat wisata berbau sejarah, yaitu Saung Angklung Mang Udjo yang sangat terkenal. Banyak pengunjung, baik dari nusantara maupun mancanegara yang rela datang untuk menyaksikan pertunjukan angklung, belajar angklung, mengikuti workshop angklung, bermalam di guest house bernuansa Sunda, hingga membeli cendera mata khas Saung Angklung Udjo.

Ya, sebenarnya tempat wisata seperti ini bukan tempat yang ingin dikunjungi oleh Zergan, ia lebih suka pergi ke mall atau wisata alam yang dapat menenangkan pikiran, tapi karena tujuannya adalah mengajak Daisy jalan-jalan, Zergan akhirnya mengalah dan mengikuti apa yang diinginkan oleh gadis itu.

"Sebentar aja, ya? Kamu pasti gak akan suka di tempat ini, tapi aku cuma kangen lihat pertunjukan angklung. Nanti terserah kamu mau ke mana."

Zergan dan Daisy duduk di kursi bersama dengan pengunjung lainnya, mulai dari yang muda, tua, hingga anak-anak, tampak menikmati pertunjukan yang ada, begitu pula dengan Daisy. Zergan ikut mengulas senyumnya saat menyaksikan wajah ceria Daisy, yang jarang ia lihat.

Pertunjukan angklung orkestra ini dimainkan bersama dengan para seniman pentas hingga menimbulkan suara yang indah didengar. Suara musik itu dipadukan dengan tarian Jawa Barat yang menambah kesan kental Budaya Sunda.

"Waktu aku kecil, Ayah suka banget ngajak aku ke sini, aku juga belajar main angklung di tempat ini. Kelihatannya, sih, sederhana, cuma tinggal digoyangin aja, tapi ternyata gak semudah itu, cuma karena sering diajak ke sini, aku jadi mulai bisa main angklung."

"Lagi kangen sama orang tua lo, ya?"

Daisy membalas Zergan dengan anggukan, tapi ia tetap fokus pada pertunjukan yang hampir selesai.

"Gue tahu gimana rasanya kehilangan orang paling berharga di dalam hidup kita. Rasanya emang susah banget buat bisa bener-bener ikhlas dan menerima semuanya."

"Aku udah bisa menerima, kejadiannya juga udah lama banget, cuma rasa kangen itu wajar buat muncul tiba-tiba. Mereka juga gak harus dilupakan, termasuk kenangannya, gak perlu dikubur dalam-dalam, yang penting gak selalu menyalahkan takdir aja."

Tulisan untuk ZerganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang