Putra mau ke toilet,toilet lumayan jauh.pada saat ia mau menuju toilet.ia melihat Vina berlari ke arah belakang sekolah,gerak geriknya mencurigakan.putra penasaran lalu mengikuti Vina.
Ia sempat ketinggalan arah namun tetap bisa mengejar vina.ternyata Vina berhenti di halaman belakang sekolah,tepat di belakang kelas 12.ia menemui 2 orang memakai topeng berwarna hitam.lalu Vina mengatakan suatu hal.putra mencoba mendengarkan dari arah samping.
"Ini cuan untukmu lalu pergi menghilang.jangan sampai ada yang tau tentang kejadian kebakaran itu!,awas saja bisa ada yang ketauan."
"Baiklah"
"Kebakaran?,hilangkan bukti?,apa ini ada.kaitanya dengan rumah Tsania?"gumam putra.putra mencengkeram tangannya.wajahnya ber ekspresi seperti marah.rahangnya tegang.
Setelah itu 2 orang tersebut pergi.vina pun ingin kembali ke kelas.pada saat itu putra menjegal dan menarik tangan Vina.
"Arggh!!,putra!,kamu ngapain disini?"
"Tidak usah bacot, sekarang katakan apa maksud perkataan mu tadi!!!"
"Eee-ee perkataan?,maksud kamu apa aku GK ngerti"
"Sudah berkali kali aku menghadapi orang seperi ini,jangan kau fikir aku tidak mengetahui itu,katakan apa benar dengan kebakaran rumah Tsania ada hubungannya denganmu!!!"
"Ok!!ok!!!aku jelasin,tapi s-sakit tangannya"
"Udah udah di lepas.sekarang jelasin!"
"Jadi gini kemarin aku ikutin Tsania Sampek ke rumahnya.kamu tau kn aku tuhh sukak sama kamu,trus kamu malah deketnya sama Tsania tuh aku cemburu!!,aku benci sama dia!!,ya ja-jadi aku nyuruh orang buat bakar rumahnya.maafin aku putra aku mohon..,jangan marah sama aku ya!"
"Huh dasar bejat!!,trus trus dengan begini membuat gue sukak sama Lo!!,ha!!,ada 2 orang yang nyawanya terancam karna cemburu dan otak bodoh nya Lo!!,trus dengan begini Lo Tarok gue dalam masalah Lo!!,iya?,Lo ngakunya ngelakuin ini atas dasar dikarenakan Lo cinta sama gue Lo sukak sama gue!!,Lo pakek otak Lo!!!"
"Gk-!ehh putra!!,arggh sial.rencana gue rusak!!"
Putra di saat itu sangat marah dengan vina.yang dilakukan sungguh keterlaluan,ia memang cowok yang banyak sengitnya sama cewek.namun ia care sama cewek yang menurutnya pantas di bantu.wataknya sama kayak kakeknya.
Ia meninggalkan vina.wajahnya nampak biasa aja,putra memang seperti itu.ia tak menampakkan amarah sedikitpun Bahkan santai aja.Robby menemui putra.ia sejak tadi mencari cari putra.
"Eee ntah kemana saja lh kau putra.yang sudah keliling aku nyarinya"
"Paansi b aja"
"Emang yang darimana nya kau?"
"Ketemu Vina"
"Ha?,ngapain"
"Kepo!"
"Ehh putra!tunggu tunggu tunggu!"
"Berisik lu!gua mau ke kelas"
Putra berlari meninggalkan Robby.ia berlari ke kelas dan mengambil handphone,putra memberi tau Devi agar bertemu di koridor nnti.ia mau membicarakan sesuatu hal.hingga pelajaran masuk.ini sudah jam 11.00.ini hari Sabtu,jadi pulang lebih cepat.
Saat Vina menemui putra.ia hanya ber ekspresi biasa aja dan merasa tak ada apa apa.justru Vina heran,biasanya seseorang yang mengetahui hal yang sangat penting dan mengejutkan ekspresi nya tak seperti ini,ini malah biasa aja.
Putra hanya memainkan pulpennya tanpa menghiraukan vina.jika Vina berbicara ia akan menjawab,dan jika tidak ia tak akan bercakapan.
"Mmm putra.maafin aku ya..."
"Hmmm"
"ihh kok hmm aja sih?"
"Lo mau gue jawab atau enggak!!"
"I-iya yaudah"
Kring...kring...kring..
Bel berbunyi dan semua siswa keluar untuk pulang.Robby mengajak putra untuk nongkrong dulu di cafe biasa,tapi putra menolak dan ia bilang ada urusan sama kakaknya.
Setelah itu mereka berpisah dari arah yg berlawanan.putra bertemu Devi di koridor.ia mencoba menjelaskan dan tanpa ber ekspresi,mukanya santai parah.omongnya juga slow.
"Hmm cepetin.apa yang mau di omongin?"
"Vina.dia yang bakar Rumah Tsania "
"Apa??!?"
"Ya."
"Jadi!!,knp kamu santai aja,trus kok kayak gaadak apa apa gt!,"
"Ya emang harus gimana?"
"Lahh kamu GK marah?"
"Ngapain marah?,gaadak faedahnya njir"
"Astaghfirullah putra!!,kamu pikir apaan dekk!, maksud kakak itu,kamu GK tanyain ke Vina."
"Udah.nnti itu urusannya"
Bersambung...