****
...
Tsania sudah sampai di rumah,ia di temui oleh pak Sargam(ketua sekretaris sekolah).
Setelah itu ia bekerja. Tsania bekerja dan gajinya untuk biaya kontrakan.ia merasa tak harus selamanya ia tinggal bersama Devi.Namun sedangkan Raihan ayahnya sendiri sampai sekrang menghilang tak tau kemana. Aga di kuliahkan di Seoul. Raihan pernah berkata bahwa ia sayang dengan Tsania. Namun,setelah Ratnasari meninggal,Raihan tak pernah bertemu dengannya.
Tsania sekarang sudah benar benar sebatang kara. Untung saja Tsania belum tau bahwa Raihan adalah ayahnya.
"Lo mau kemana?"
"Mau kerja put"
"Ohh."
"Oh aja nih?."
"Maksud Lo"
"Enggak,yaudah nnti bilang sama ibuk ya"
"Hmm"
Tsania bekerja di kantor pusat pengiriman barang antar kota. Gajinya hanya bisa menghidupi makan nya selama seminggu. Ia mengumpulkan gaji gajinya untuk membeli kontrakan.
Di jalan,ia berjumpa dengan Devi.
"San!,mau kemana?"
"Mau kerja Dev"
"Kerja?,ngapain"
"Ya,aku Minggu depan mau ngontrak. Aku capek di bully sama temen,aku juga GK enak mau numpang tempat kamu"
"Ehh jangan lah"
"Gpp kok. Aku bisa jalanin hidup sendiri,"
"Tsania aku mohon.,eh GK sama putra?"
"Enggak"
"Lah.yaudah,hati hati ya"
"Yo"
Tsania bekerja sampai sore hari. Ia pulang sekitar pukul 18.30,adzan ia baru pulang.di kamar,putra sedang belajar di kamar. Tetiba mamanya mengetuk,.
"Putra."
"Ya ma!,masuk"
Mamanya pun masuk dengan membawa segelas susu.mamanya nampak ingin berbicara dengan putra.
"Nih susu."
"Hmm makasih ma"
"Mama mau ngomong"
"Ya ma, ngomong aja"
"Sebenarnya mama kasian sama Tsania. Knp dia kerja capek capek Sampek sesore ini. Padahal mama GK keberatan kalok dia disini. Takut mama,dia kenapa Napa di luar sana"
"Trus ma?,lagian ya biar aja lh. Toh juga dia yang mau,aku ataupun kita semua gaadak suruh dia. Munkin dia malu"
"Putra jangan ngomong gt!"
"Lah emang putra ngapain?"
"Dia itu cantik loh. Baik pula,mau kerja GK kayak Vina"
"Mama jangan mulai. Bandingin orang gt aja,GK bagus tau ma. Aku GK mau Deket Deket sama kek gituan"
"Ehh mama malah mau satuin kamu sama dia. "
"Serah mama deh"
"Kita bantuin dia nyarik kontrakan ya"
"Emang mama tau?"
"Kayaknya sih"
"Lusa aku mau pergi ke Surabaya"
"Ehh mau ngapain?"
"Ke Rumahnya papa mamanya Rio"
"Ohh. Bawak Tsania nak"
"Ha?,ngapain"
"Udahlah,mama pesenin dua tiket pesawat ntar"
"Paansi ma!. Ada ada aja"
"Sttt,lanjut belajar gih"
Setelah berbincang cukup lama,mamanya pun pergi. Putra pun menggeleng kan kepalanya karna mendengar perintah mamanya. Ia masih tak habis fikir dengan apa yang diucapkan mamanya. Membawa Tsania ke luar kota.
Pukul 07.15 pagi..
Jam segini putra sudah Rapi dan ingin berangkat sekolah. Ia pergi sekolah dengan Tsania. Devi sibuk hanya mengurus ijazah yang ingin di kirim ke guru BK.
7 menit berlalu dan mereka sudah sampai di sekolah. Putra dan Tsania berjalan masuk ke kelas dengan santai. Pertengahan jalan mereka berjumpa dengan Milka. Tentu saja mereka menyapa ketua sekolah itu.
"Pagi!"
"Pagi mbak!"
"Ya. Pagi"
Setelah itu mereka kembali melanjutkan perjalanan,dan sampai di kelas. Mereka di sambut oleh Siska sedang meminta uang khas kembali.kali ini Tsania bisa membayar nya dengan uang hasil kerjanya.
"He!sini uang Lo!"
"Iya. Ini"
"Makasih!,awas aja ya,Lo Sampek telat lagi!,habis Lo!"
"Klok dia telat bayar,Lo mau ngelakuin apa!"
"E-enggak put!"
Siska langsung tersentak setelah mendengar perkataan putra tadi. Tsania pun mulai kagum melihat putra membelanya.
"Jika Lo mintak dia untuk bayarin uang Rumah Lo pun munkin dia bisa!"
"Huh!!,emang apa sih, istimewanya perempuan ini!"
"Jangan memfonis orang sebelum ngaca!"
***
...
Terimakasih ya sudah pantengin Sampek sejauh ini🖤🖤💜
Jangan skip part detik detik akhir ya.aa
Thanks for watching 💗♥️♥️
Bersambung....