***
....
"Lo mau kemana Vin?"
"Ke mall yuk"
"Ya bentar lh,kita kan baru nengok orang meninggal,ganti baju lah"
"Yaudah cepetan"
"Ntar dulu vin.lo curiga GK sih,putra dari tadi ngehindar dari Lo terus.knp ya"
Vina terdiam karna ia tau apa alasan putra seperti itu,ya karna dia sudah mengetahui sebenarnya
"Eee-ee,udah deh gausah bahas lagi"
"Kita belanja baju untuk pergi lusa ya"
"Yo"
Rumah Devi..
Devi mengajak Tsania ke rumahnya,Tsania menolak,ia ingin tinggal di rumah sendiri.tapi rumahnya udah habis kebakar.
Tak lantas dan tak heran.tsania murung dan selalu berdiam diri, wajarlah seorang anak sedang kehilangan,ia sekarang sebatang kara.hatinya hancur, fikirannya untuk semangat pun tak ada,rumahnya kebakar,ibunya meninggal.ayahnya tak ada.
"San.ayo makan dulu,"
"Iya Dev,duluan aja"
"Aku tau,kamu masih trauma,tapi kamu baru aja keluar dari RS,GK bisa gini"
"Iya dev.tapi aku mau sendiri dulu"
"Yo"
"Aku GK bisa liat dia kek gini.aku harus semangat kan dia"gumam Devi
Matanya bengkak karena menangis.tsania duduk di lantai dengan merangkul kedua kakinya lalu menunduk.sesekali ia menepuk kepalanya.ini pasti lama berlalu.
Sedangkan putra,ia di kamar sejak pulang pemakaman.dia juga kasian dengan Tsania. Kini ia marah dengan Vina. Di pemakaman Vina hanya memasang wajah cemberut,tak ada sopanya. Sebenarnya masalah ini harus di bawah ke jalur hukum.
Orang seperti Vina harus di penjara,dia pelaku kebakaran dan ia pelaku atas kematian buk Ratnasari.putra berganti baju lalu bergegas pergi. Setelah turun,pada saat ia di tangga.putra berhenti dan menatap Tsania yang tengah menangis merangkul kakinya.
"Seharusnya kau tak merasakan ini. Diam saja bukan berarti tidak mau bertindak menyelesaikan masalahmu Vina. Aku akan melaporkan ke polisi. Hanya gara gara mata tertutup gara gara cinta monyet"gumam putra
Putra mengajak Vina bertemu untuk berbicara.vina yang tak tau putra akan melakukan apa apa. Putra menyusun rencana. Ia membawa kedua teman Vina juga yaitau Siska dan Rachel.
10 menit berlalu dan mereka semua sudah bertemu,putra juga membawa robby, sebelum itu ia menelfon polisi,Vina terkejut melihat mengapa ada temannya ikut.
"Putra.loh,kok ada.."
Putra dengan raut wajah sangat marah,kepalanya sudah mendidi.ia tak suka pengecut.
"Sebelum aku melakukan sesuatu,aku beri tau agar kau tidak usah berbicara!"
"Maksudnya apa sih?"
"Munkin kau pura pura tidak ada masalah tidak merasa pernah melakukan hal yang sadis. Kemarin aku melihat ada satu wanita yang lumayan,dia membayar orang' untuk melakukan kejahatan. Aku diam saja karna aku tidak terlalu peduli. Asal kau tau jika seseorang sudah diam berarti marahnya sudah tak biasa. Kau tau!!,ada dua kejahatan yang kau lakukan!!,yang pertama!!,kau membakar Rumah seseorang yang tak tau apa apa. Karna dia dekat denganku!!kedua!,kau menghilangkan nyawa seorang wanita!!"
"P-putra, aku mohon jangan marahi aku"
"Coba kau pikir pakek otak mu yang sangat licik itu!,sekarang seorang anak kehilangan ibunya!!,dan satu lagi!!!,aku tidak suka dengan cewek yang otaknya kayak kau!!,aku harap kau tidak ada di depan wajahku lagi.sekarang kutanya dengan kalian!!!,apakah cewek ini harus di maafkan!!!!, oh iya!,aku lupa.kalian semua adalah orang yang ikut di balik semua ini!!!"
"Tapi putra kami GK ikut ngelakuin ini!!,kemarin Vina nyuruh kami untuk tutup mulut!"jawab Siska
"Mau apa pun itu,aku sudah membawa polisi kesini."
Polisi sudah datang dan membawa Vina.
Terimakasih ya bestie udah baca Sampek sejauh ini🖤🖤
Pantengin terus ya ♥️💗
Thanks you so much 💜🖤🖤
Bersambung..
