Putra memasang wajah datar dengan kakaknya,ia agak kesal dengan kakaknya karna ia rasa kakaknya memaksanya agar mengurus lanjut urusan ini.ia pulang bersama Devi pulang,ketika sampai di rumah mamanya sudah rapi dengan Rio juga.
Putra menanyakan kepada ibunya mau kemana.ternyata ibunya mau pergi ke rumah sakit,ia mau bertemu dengan tsania.putra menatap mamanya dengan tatapan heran.
"Mau kemana ma?"
"Eee mama mau ketemu sama Tsania"
"Kok bisa tau ma?"
"KK devi.mama ingin jenguk temen kamu itu"
"What?,masa sih"gumam putra
"Kamu mau ya,antarin mama?"
"ihh males ahh ma.putra mau di rumah aja"
"Ayolah putra"
"Yaudah yaudah bentar"
5 menit mamanya menunggu dan putra sudah selesai,ia nampak Rapi sekali.gk salah, anak ini ganteng bat.ia langsung mengantarkan mamanya dan Rio menuju Rumah sakit.
Rumah Raihan...
Haida sedang makan siang di ruang tv.ia memikirkan Tsania,mengapa semudah itu selama bertahun tahun ia dengan putrinya.bahkan fotonya satupun tak ada.ia menyesal menyia nyiakan seorang anak.ia khawatir apakah bila nnti suatu saat Tsania mengetahui itu apakah ia akan terima?.
Raihan mengajak haida ke Rumah sakit.tentu saja ia setiap harinya menangis karna penyesalan.mereka sedang bersiap siap untuk pergi ke Rumah sakit.
"Menangis saja tidak bisa memutar waktu"
"Ma-maafin mama pa!"
"Kebanyakan di luaran sana seorang anak yang berdosa kepada ibunya.namun ini malah sebaliknya,ibu yang berdosa kepada anaknya.Bila tidak sekalipun seorang ibu merawat anaknya maka seribu dosa yang ia lakukan"
Haida hanya terdiam saja,setiap hari ia termenung.aga sedang ke kampus.ia malam hari sering ke Rumah sakit.
Rumah sakit..
Putra dan mamanya sudah sampai di ruangan tsania.di sana Tsania sedang tidur,melihat ada yang datang, Tsania terbangun.ia melihat ada wanita cantik paruh baya dengan anak kecil,dan itu mamanya putra.
Mamanya mengucapkan salam.ia menatap dalam Tsania,lalu melihat ke arah putra.seakan akan mengatakan sesuatu.ia memegang pipi halusnya Tsania,lalu mengatakan 'saya.mamanya putra dan Devi nak!,'sesekali Tsania menyalami tangan ibunya putra.lalu ia mengatakan 'terimakasih sudah datang buk'.
"Anak ini lugu.dia cantik, kelihatannya dia sederhana dan tidak banyak gaya."gumam ibu putra
"saya Tsania buk"
"Iya,saya udah tau nak"
"Sehat buk?"
"Alhamdulillah sehat nak.kamu cepet sembuh yaa.ibuk hanya denger kamu lewat cerita.ibuk ingin lihat kamu nak"
"Anakmu sungguh baik buk,saya sangat berhutang Budi"
"Jika untuk kebaikan tidak ada yang namanya hutang Budi,salam kenal ya nak,kalok ada apa apa.jangan sungkan ngomong sama Devi ataupun putra"
Putra semula duduk sambil memainkan handphone,tiba tiba matanya melotot heran mendengar mamanya mengatakan itu.baru kali ini ia melihat ibunya se akrab ini dengan temen ceweknya.mengapa ia merasa senang ketika ibunya mengatakan bahwa ia sangat suka dengan Tsania.
"Mama ini apa apaan sih!,huhh bodo amat lh"gumam putra
"Aku lebih srek dengan tsania.aku Rasa dia cocok dengan putra yang sifatnya keras dan dingin.tsania kayaknya bisa sabar ngadepin sikap anakku yang satu ini. Aku rasa mereka dekat."gumam ibu putra
Lama juga mereka di kamar Tsania,hingga Rio meminta pulang.di jalan,mamanya yang memulai omongan,ia membicarakan tentang Tsania.
"Dia baik ya dek!"
"Dek dek.putra dh gede ma!"
"Mama sukak deh sama dia.gimana hubungan kalian?"
"Ha?"
"Iya.mama rasa kalian cocok tauk"
"Paansi ma"
"Nnti mama bakal kongkalikong sama KK Devi,mama mau jodohin kamu sama dia"
"Ma udahlah"
"Dia itu anaknya sabar.dia bakalan sabar ngadepin sifat kamu.terkadang mama aja sukak kesel sama sifat kamu yang keras kek gini,putra!"
"Serah mama lh,bodo!"
Bersambung...
