Rachel dan Siska terus memohon meminta putra agar mencabut tuntutan hukum untuk vina. Namun putra sudah muak.Polisi membawa Vina ke tahanan atas laporan merengut nyawa seseorang dan menghanguskan rumah.
Setelah itu putra pulang karna urusannya sudah beres. Tidak perlu mempermalukan Vina tapi memberikan pelajaran.yang pantas. Sekarang tinggal pemikiran Tsania.
Di Rumah,Tsania sedang makan dengan mamanya Devi. Nampak ia sedang terpukul tapi tidak harus selamanya ia sepertinya.
"Tsania..,ayo makan,nnti kamu bisa sakit lagi"
"Iya buk"
"Kamu bilang iya tapi makannya kayak begitu"
"GK nafsu buk"
"Jangan terlalu berlarut larut nak. Ibuk tau ,untuk lupa secepat ini tuh GK bisa. Tapi kamu kalok kayak gini terus nnti ibu kamu sedih"
"Iya buk."
Setelah itu Tsania makan dengan pelan,selesai makan Devi membawa Tsania ke kamarnya,ia menyuruh Tsania tidur. Devi sedang duduk di meja belajar,ia membuat proposal untuk keberangkatan anak kelas 11.
Hari sudah sore,di kantor polisi.vina berteriak untuk di keluarkan,ia ingin menelfon mamanya untuk segera di bebaskan,isu isu tentang ia tidak bersalah itu mustahil.
Sedangkan di rumah,Tsania sedang duduk di samping jendela.mamanya Devi menyiapkan kamar tamu untuk Tsania,Tsania diminta di sana dulu sementara.devi memanggil Tsania dari luar.setelah itu ia luar,ia berjalan menuju bawah,saat ia menginjakkan kakinya ke tangga,tiba tiba putra berlari turun ke bawah.
Itu membuat Tsania kaget dan putra tak sengaja menyenggol kaki Tsania lalu membuatnya terjatuh dari tangga.putra segera mengkap tsania.untungnya Tsania selamat.
"Huh!,hampir aja.makanya kalok jalan liat liat!,tau orang buru buru"
"Maaf tapi kamunya yang nyenggol kaki aku."
"Hadeh udahlah ribet ngurusin orang"
Setelah itu putra meninggalkan Tsania,tanpa menghiraukan putra.Tsania langsung ke dapur karna Devi memanggil.sesampainya di dapur,mamanya Devi membicarakan tentang Tsania akan tinggal di sana beberapa waktu ini.
"Ada apa buk"
"Jadi gini.kn kamu sekarang sebatang kara,gaadak siapapun kn. Kamu tinggal di sini aja sementara nak,ibuk GK tega liat kamu sendirian.mau ya,"
"Tapi buk apa kata orang.tsania malu buk,jadi benalu di sini"
"Tapi itu kata orang bukan kata ibuk nak!"
"Yaudah buk"
Tsania mandi,setelah itu putra menemui Tsania,dengan rahang tegas,wajah datar.ia menjulurkan sebuah kertas berisi formulir siswa/i yang akan pergi untuk di tandatangani.
"Nih"
"Ini apa put?"
"Lo tandatangani formulir ini!,kalok Lo ikut pelantikan lusa!,klok udah kasih ke gue"
"O-oke put.galak banget sih"gumam tsania
Setelah itu ia menandatangani surat itu.setelah itu ia memberikannya kepada putra.dan pada ujungnya Tsania ikut serta dalam kegiatan pelantikan.
****
......
6 bulan berlalu..
Seiring berjalannya waktu,sudah 6 bulan ibu Tsania meninggal.kini ia sudah agak terobati dengan kepergian Ratnasari.tsania sudah menjadi OSIS di sekolah dan ia masih tetap bersama Devi.
Hari ini ia sedang ke makam ibunya.setangkai bunga ia berikan kepada ibunya.
"Hai Bu..,apa kabar,udah bahagia di sana ya.sudah 6 bulan Tsania sendirian tanpa ibu.,ibu tau GK sih?,aku kangen tau GK.biasanya ibu selalu tanyak tentang sekolah. Tsania udah ini?,Tsania udah itu?,tapi aku GK rasain itu lagi Bu. Udah banyak orang yang bantu aku koo Bu.,,ibu pernah bilang kalok ibu pengen liat aku lulus.ehh ibu malah pergi,tenang ya Bu,Tsania pasti bahagia. Tapi aku GK tau ayahku siapa Bu"
Setelah itu ia pulang,walau berat hati.bulan depan anak kelas 12 sudah lulus.devi akan menjadi mahasiswa,ia sudah mendaftar di universitas Gunadarma.tak terasa waktu terus berjalan. Sampai sekarang Tsania tidak tau tentang Vina.
Putra sengaja tak memberi taunya.sekarang putra menjadi siswa terpercaya dan di percayai oleh Milka. Saat Tsania berjalan pulang, handphone nya berdering.
"Hallo?"
"Hallo.lo dimana?"
"Ini di makam,mau jalan pulang put,kenapa?"
"Pulang Lo cepet!,pak Sargam Dateng nyariin Lo"
"Iya sabar.namamya juga jalan"
"Naik taksi online aja,gue pesenin.tunggh di perempatan jalan"
"Yo"
Pantengin terus ya bestie 💜💜
Bersambung...