part 16

13 3 0
                                    

Sudah 5 hari Tsania di rawat di Rumah sakit.bsk ia bisa pulang,sedangkan Bu Ratna masih saja belum sadarkan diri,detak jantung nya menurun.hari ini alat oksigen Tsania sudah di buka,ia bisa melihat ibunya lewat kaca.

Dokter sudah wanti wanti agar ia didampingi oleh seseorang,tapi siapa?,Devi belum datang dan putra sudah pulang membawa mamanya.ia memutuskan untuk sendirian lagipula dia tak bisa ketergantungan dengan devi. Setelah dokter melepaskan oksigen Tsania,ia merasa lega.tak lama kemudian aga datang.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

"Loh KK aga?,kok kesini?"

"Knp emang?,KK lagi mau jenguk kamu"

Tsania merasa aneh mengapa orang asing ini yang baru ia kenal selang waktu mau menjenguknya.

"Ya gpp KK,tapi kita kn baru kenal"

"Santai aja"

"Ok.eee hari ini oksigen Tsania udah di lepas KK,,Tsania bisa mintak tolong KK?"

"boleh"

"Gini KK...,Tsania pengen liat ibu tapi harus ada yg dampingin,Devi belum datang KK"

"Ohh aman itu mah,ntar KK ambil kursi roda dulu ya"

"Iya kk,"

Saat aga mengambil kursi roda,ia berfikir..ketika Tsania mengucapkan ingin melihat ibunya,ia sadar bahwa yang pantas menjadi ibunya adalah Ratna.padahal ibu sebenarnya adalah haida.

"Nihh,hati hati ya"

"Iya kk,makasih ya kk"

"Yo"

Aga mendorong Tsania menuju ruangan Ratna.kebetulan putra kembali ke RS bersama Devi,mereka berpapasan.putra terlihat jeles melihat aga mendorong Tsania.ia seperti cemburu,,ada ada aja tuh putra,ia cemburu sama abangnya tsania sendiri.namun putra cuek aja,ia terlalu gengsi..

"Tsania,reaga"

"Eeee Devi..,aku mau lihat ibu,jadi harus ada pendamping,tadi kamu belum datang jadi aku mintak KK aga,boleh ya"

"Aman,sini aku aja yang dorong Tsania,GK baik tauk laki laki sama perempuan deketan,hehh"

"Ydh tuh"

Setelah itu mereka ber 4  melihat buk Ratna.tsania belum tau kalau ibunya separah itu,hingga mereka sampai di sana.tsania termenung melihat buk Ratna di pasang alat deteksi jantung, jantung nya melemah.

Sesekali Tsania meneteskan air mata.ia sedih mengapa ibunya di buat seperti itu,sedangkan dia tidak terlalu parah.

"Devi,,knp ibuku seperti itu?,knp dia di pasang alat deteksi jantung...,trus knp jantungnya melemah?"

"Buk Ratna sekarat san..,dia yang parah di kejadian itu,saat itu ia yg ada di dalam rumahnya.kemunkinan hidupnya hanya beberapa bulan san,aku selama ini sering sharing sama dokter.dan selama ini ibu kamu menderita kanker otak"

Tsania menutup mulutnya dengan kedua tangannya.ia tak menyangka bisa separah itu.

"Trus?,apakah ia bisa sembuh"

"Munkin!,tapi hanya 20%"

"Astaga ibuk..,knp jadi kayak gini"

"Tenang ya san!"

Setelah itu Devi menenangkan Tsania.mereka ke taman RS,orang yg sakit juga butuh refreshing.putra masih saja memasang wajah datar,sejak tadi ia tidak berbicara.tsania menyadari bahwa ada kejanggalan dalam putra,ia melihat rambutnya GK Rapih.

"Putra!,Rambutnya"

"Paansi b aja kalik"

Putra senyum senyum ketika Tsania melemparkan senyum yg manis.

"Cieee salting!"

"Huhh,gue balik aja deh KK,males batt di sini banyak setan.nguji kesabaran"

"eee-ee jangan dulu..,"

Mereka pun bercanda tawa.hingga waktu menunjukkan pukul 14.00,Devi di telfon oleh gina(sepupunya),untuk datang ke rumah agar mengambil baju pesanannya.ia meminta aga untuk mengantarkannya ke Rumah,sedangkan ia sengaja meninggalkan Tsania dan putra.

Pada akhirnya hanya tertinggal mereka berdua.putra tidak mau banyak omong alias gengsi, sifatnya bikin gedeg.tsania meminta putra untuk membawanya ke kamar.,masih sama,sikapnya kulkas.

"Putra.mintak tolong dorongin aku ke kamar boleh?,trus ini infusnya aku pegang aja"

"isshh ribet batt"gumam putra

"Ydh"

Putra pun membawa Tsania ke kamar,wajahnya slow sekali.ia memainkan handphone sambil menunggu Devi kembali hingga sanking lamanya,ia sampai tertidur,ia tertidur di sofa.

"Putra ganteng banget..ya,.hussh!!,sadar Tsania,jangan ngelunjak!,dia GK SE level sama kamu.lagipula putra GK munkin bisa sukak sama kamu!!,"

****

...__-....

Bersambung..

langit dan bumi(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang