LAKASTARA 1.17

35 14 0
                                    

Setelah kejadian yang terjadi kemarin , Dewa mulai waspada kembali dengan Adelard. Adelard bahkan ia pernah bilang pada dewa bahwa kali ini bahkan seterusnya dia tidak akan pernah lagi mengalah.

Pernah juga terjadi rumah Dewa hampir terbakar karena Adelard dikarenakan Dewa terlihat sedang jalan jalan dengan pacar Adelard,Dan membuat Adelard marah.

Namun, itu semua hanya salah paham. Dewa hanya tidak sengaja bertemu dengan pacar Adelard dan memutuskan untuk berbincang sebentar, membicarakan mengenai hadiah apa yang akan dia berikan kepada Adelard sebagai kado 2 tahun pacaran mereka.

Namun bukan Adelard namanya dia tidak peduli apa alasannya yang terpenting dia tanpa izin dan tanpa sepengetahuan Adelard Dewa sudah mengajak jalan sang pacar.

Tak hanya rumah terbakar, ada juga beberapa kejadian lainnya yang tersangkanya adalah Adelard.

Beberapa tahun kemudian adelard dikirim sang papa untuk bersekolah di luar negeri dan mulai saat itu Dewa tak pernah di ganggu lagi oleh Adelard.

___________________________

" Hallo? "

Ucap laki laki yang sedang melakukan panggilan dengan Aulia.

" Hallo juga"

" Kamu sekolah kan hari ini? "

" Iya aku sekolah, ini lagi siap siap, kenapa? "

" Owh yaudah aku tunggu di luar rumah"

" Loh? , kamu disini? "

" Hehehe sekali kali kan, udah lama juga gak berangkat bareng, selalu sama si Dewa "

Aulia hanya tersenyum masam karena ia tak berani menolak " Yaudah sebentar aku mau pamitan dulu sama bunda"

Dengan segera Aulia menuju dapur menghampiri sang bunda yang sedang memasak dan berpamitan.

" Bunda Aulia berangkat dulu" Ucapnya sambil menyalami tangan sang bunda.

" Eh sebentar , bunda bawain bekal ya, ini masakan nya kebanyakan , jadi disimpan aja uang jajan nya, makan ini aja, kebetulan banyak juga " Ucap sang bunda panjang lebar sembari memasukan kota bekal ke dalam tas Aulia.

" Oke Terima kasih, aku berangkat dulu ya"

" Oh kamu gak sarapan dulu? "

" Gak deh bunda aku udah di tungguin soalnya"

" Sama siapa, pacarmu? " Ucap bunda sambil mencubit pipi Aulia.

" Mantan sih bunda hahaha"

" Owalah si Vidi , yaudah hati hati salam ya buat vidi"

" Oke, Aulia berangkat "

Dengan segera Aulia mengangkat tas sekolahnya dan segera keluar rumah menghampiri Vidi yang sudah menunggu.

" Eh maaf ya nunggu lama, kamu kenapa gak masuk aja? "

" Gak deh nanti nanti aja "

" Oh ya dapat salam dari bunda"

" Bunda tau aku kesini? "

" Tadi aku bilang kamu udah nungguin "

" Oooo yaudah ayo berangkat nanti telat"

Motor pun mulai dinyalakan dan dilajukan.
Seperti biasa jalanan ramai pengendara, mereka berdua hanya diam saja sejak motor dilajukan, Aulia memang tidak ingin banyak bicara dengan Vidi. Ia sudah berjanji bahwa akan menjaga jarak dengan Vidi, namun Vidi selalu mengikuti kemana pun bahkan memaksa Aulia untuk tidak menjauhi nya.

Hingga mereka tiba di sekolah, seperti biasa suasana ramai dengan siswa siswi bahkan guru yang tengah bersiap untuk masuk ke kelas masing masing.

Tidak lupa juga dengan Dewa dan kawan kawan yang tengah duduk di atas motor masing masing yang tengah terparkir.

Vidi pun memarkirkan motornya tepat di sebelah motor Dewa, entah itu di sengaja untuk memanasi dewa atau tidak,Padahal tempat parkir masih luas.

" Wisss ada yang berangkat bareng ayang nich"

" Wihhh balikan nih "

" Pb PB dong "

" PB apaan woy? "

" PB powerbank"

" Bukan woy, PB pajak balikan awokawokawok"

Begitulah kalimat kalimat yang di ucapkan oleh kawan kawan dewa. Sedangkan sang tersangka hanya tersenyum saja mendengar perkataan kawan kawannya.

" Yaudah gua duluan " Ucap Vidi dengan menggandeng tangan Aulia menuju ke kelas.

" Gak usah di pegang aku bisa jalan sendiri" Ucap Aulia tidak suka.

" Iya iya, galak amat sih "

Dengan pasrah Vidi kembali berjalan mengikuti aulia hingga ke depan kelas nya.
Aulia tak peduli ia memilih langsung masuk kedalam kelasnya tanpa menengok ke arah Vidi, sedangkan Vidi ia terdiam beberapa menit di depan pintu hingga

" Ngapain di tengah jalan, kalau mau masuk masuk aja " Ucap salah satu anak perempuan, tapi Vidi memilih untuk pergi.

____________

" Lo tadi berangkat sama vidi? " Tanya Dwisa sambil mengaduk aduk bakso miliknya.

" Iya kenapa?"

" Kok bisa sih, katanya mau move on"

" Gak tau dia tiba tiba udah ada di depan rumah aja, kan gak enak kalau nolak, sekalian juga tumpangan gratis "

" Bener tuh gratisan semakin di depan kiwkiw" Saut Dian

Beberapa menit kemudian nampak segerombolan berisikan 7 orang laki laki tengah berjalan mencari tempat duduk untuk makan. Suara bisikan dari beberapa siswa mulai terdengar hingga salah satu di antara segerombolan tersebut berkata

" Yaelah gak usah bisik bisik, gue tau kok gue ganteng " Ucap salah satu laki laki yang biasa di panggil Zayden sambil berdiri.

Belum juga duduk Dewa dan kawan kawan memasuki area kantin, Dewa mengedarkan pandangannya ke segala arah dan tertuju pada Aulia.

Dewa berjalan mendekati tempat duduk Aulia, dan mendaratkan dirinya pada meja kantin.

" Gak sopan banget lo " Ucap Dwisa dengan mendorong dewa.

" Sorry " Ucap Dewa dan kembali berdiri.

" Gitu ya lo, sesad gak patut di contoh " Lanjut Dwisa.

" Sorry,tapi gua lagi males ngomong sama cewe modelan kaya lo "

" MAKSUD LO APA??? " Ucap Dwisa dengan mendorong dewa hingga memundurkan badannya.

" Udah udah dia lagi jadi reog, kalau kalian mau makan disini tinggal duduk, kalau cuman mau ganggu mending pergi aja dari pada jadi korban " Ucap Dian.

Namun belum sempat duduk Adelard dan kawan kawan datang menghampiri meja mereka. Ya benar Adelard, ternyata segerombolan yang berisikan 7 laki laki tadi adalah Adelard and the gang.

Dewa menatap Adelard dengan terkejut sekaligus kaget mengapa ia bisa berada disini. Pasalnya dia tidak bersekolah disini, apa dia bolos?, atau memang sengaja kesini?.

" Gak usah kaget gitu bro" Ucap Adelard dengan menepuk pundak Dewa pelan.

" Gua kesini cuman mau nemuin calon pacar aja kok "

Satu kalimat yang membuat seluruh manusia manusia di meja tersebut memandang Adelard dengan penasaran.

Beberapa detik kemudian setelah terjadi ke heningan Adelard menyodorkan sebatang coklat dan memberikannya kepada Aulia.

Namun, belum sempat di ambil oleh Aulia tangan Adelard sudah di tepis oleh Dewa yang membuat coklat tersebut jatuh.

Kemudian Keduanya saling memandang marah.

" Udah udah mending kita balik aja bos " Ucap teman Adelard menarik nya untuk pergi dari sini sebelum sosok singa merasuki tubuh Adelard.

.THE AND.

Lakastara ( ON GOING ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang