Dianjurkan membaca cerita ini pada malam hari/setelah berbuka puasa 😇
_________
Dahyun pov
Ku genggam erat tangan eomma yang begitu kurus dan lemah. Entah sampai kapan ia harus terbujur kaku diatas ranjang di temani peralatan medis yang terpasang pada tubuhnya.
Aku begitu rindu akan sentuhan kasih sayangnya padaku. Semenjak Appa telah tiada, eomma lah yang selalu bekerja keras untuk menghidupi ku bersama adik ku.
Tidak peduli dengan penyakit hepatitis yang di deritanya, dia tetap bekerja banting tulang hanya untuk membiayai kebutuhan keluarga kami.
"Eomma, beristirahatlah disini dengan tenang eoh... Jangan khawatir soal biaya rumah sakit. Biar aku yang mengurus semuanya."
Ku kecup punggung tangannya dengan sangat lembut. Aku sungguh berharap eomma bisa kembali pulih seperti sediakala.
"Aku pergi dulu." Pamit ku, sebelum menutup rapat pintu kamarnya.
"Eonni!!!" Yeji yang baru datang langsung berlari kepelukan ku.
"Eoh Yeji-ah, bagaimana kabarmu?" Tanya ku dengan senyum lebar.
"Seharusnya aku yang bertanya! Eonni darimana saja eoh?! Kenapa tidak ada kabar sama sekali??" Gerutunya.
"Mian, eonni sedang sibuk bekerja sampai lupa mengabarimu."
"Apa pekerjaannya sungguh berat sampai eonni tidak mengabari ku selama berhari-hari?" Tanya Yeji penasaran.
"Ehmm itu..."
Aku kebingungan bagaimana cara untuk menjelaskannya. Tidak mungkin jika aku mengatakan yang sebenarnya terjadi pada Yeji.
"Jika eonni keberatan, biar aku bantu! Aku bisa mengerjakan apapun yang di suruh." Ujar Yeji dengan entengnya.
Aku sungguh bersyukur memiliki adik sepolos Yeji, setidaknya dia tidak akan bertanya hal-hal aneh mengenai pekerjaanku.
"Andwae, kau masih di bawah umur. Lebih baik kau belajar dan berlatih saja yang benar, agar bisa menjadi idol seperti impian mu." Kataku sambil mengacak-acak rambutnya.
"Eonni~ geumanhae~ (hentikan), aku bukan anak kecil lagi..." Rengeknya.
"Salah sendiri kenapa kau begitu menggemaskan." Ejek ku membuatnya mempoutkan bibirnya karena malu.
"Aku tidak menggemaskan!" Bantahnya.
Aku terkekeh kecil melihat sikap malu-malunya.
"Tolong jaga eomma baik-baik saat aku tidak ada. Dan ingat..."
"Jika ada seorang namja yang mencoba mendekati mu. Kau harus memberitahu eonni terlebih dahulu. Terutama namja brengsek bernama hanbin. Jangan biarkan dia menyentuhmu ataupun sampai terlibat masalah seperti waktu itu, mengerti?"
"Ne, eonni."
"Kalau begitu aku pergi dulu. Sepertinya Chaeyoung sudah menunggu ku diluar." Ucapku melambaikan tangan pada Yeji.
"Hati-hati di jalan." Seru Yeji dengan raut wajah sedih.
Dasar. Perawakan anak itu saja yang terlihat lebih tinggi dan dewasa dibandingkan diriku. Nyatanya dia tetaplah bocah SD di mataku.
"Dahyun-ah! Disini!"
Aku menoleh pada sumber suara, Chaeyoung melambaikan tangannya dari luar pintu kaca rumah sakit. Dengan sedikit berlari ku hampiri anak itu.
"Apa kau lama menunggu ku?" Tanyaku.
"Gwenchana, yang penting aku bisa melihat batang hidungmu lagi setelah sekian lama." Jawab Chaeyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MISTRESS (SAIDA) END
Fanfiction⚠Warning⚠ 🔞🔞🔞 Mengisahkan tentang seorang gadis muda yang mencalonkan diri sebagai MAID demi melunasi hutang keluarganya di sebuah rumah mewah milik seorang artis ternama yang menyimpan banyak rahasia gelap tentang asal usulnya.