Sacrifice

1.3K 230 35
                                    

"Apa kau yakin tidak apa-apa?" Tanya Chaeyoung khawatir, melihat Dahyun berusaha berjalan perlahan-lahan hanya dengan bantuan tembok lorong gedung apartemen.

"Hah... Gwenchana... Aku masih bisa menahannya." Ucap Dahyun menahan rasa sakit pada kakinya yang masih terbalut gips.

"Biarkan aku mengambil tongkat-"

"Tidak. Aku masih sanggup untuk berjalan." Tolak Dahyun masih ingin melanjutkan usahanya.

"Tapi aku tidak tega melihat mu kesakitan seperti ini! Jangan memaksaman diri!" Seru Chaeyoung.

"Jika aku tidak segera sembuh, aku hanya akan menjadi beban untuk semua orang."

"Tidak ada yang beranggapan seperti itu! Kau tidak mungkin pulih dalam waktu dekat. Butuh berbulan-bulan sampai kaki mu sembuh total."

"Itu... Memakan waktu yang sangat lama... Ugh... Aku tidak sanggup menunggunya..." Rintih Dahyun.

"Memangnya kau bisa sembuh dalam hitungan detik huh!? Kau itu bukan vampire!"

Dahyun menghentikan langkahnya, diremasnya kuat pinggiran tembok yang dijadikan sebagai sandarannya.

Memang itu tujuannya. Dia ingin cepat sembuh dan bertemu dengan Sana, memintanya untuk mengubahnya menjadi vampire.

Dahyun tidak ingin meminta bantuan Irene karena perjanjian yang disebutkannya. Dia tidak mungkin bisa mengkhianati majikannya sendiri.

"Kau tidak perlu khawatir, aku bisa-"

Tiba-tiba pegangan Dahyun tergelincir membuat tubuhnya terhuyung dan hampir menghantam lantai jika tidak tertahan seseorang.

"Apa yang sedang kau lakukan." Ucap sosok wanita berhati dingin.

"Nona Sana...." Dahyun berusaha bangkit secepatnya dari dekapan Sana.

"Chaeyoung-ah, tolong ambilkan tongkatnya." Titah wanita itu.

"Ne!"

Dahyun sungguh bingung saat Sana membantu memapah tubuhnya. Dia pikir majikannya itu akan memarahi ataupun memukulnya karena berani keluar, tapi ternyata tidak.

"Maafkan aku nona, aku tidak bermaksud-"

"Aku tau kau pasti merasa bosan tinggal disini. Karena itu aku akan membawa mu pergi." Tutur Sana tanpa menatapnya.

"Eh Pergi kemana?"

"Kemanapun yang kau inginkan." Jawab Sana.

"Ini." Chaeyoung menyerahkan tongkat yang dibawanya pada Dahyun agar gadis itu dapat berdiri dengan sendirinya.

"Jika yang lain bertanya tentang ku. Tolong katakan aku sedang berkencan dengan Dahyun."

Ucapan Sana barusan membuat Dahyun dan Chaeyoung terkejut. Apa yang dikatakannya tadi sungguhan?

"Ayo pergi." Sana menuntun Dahyun untuk melangkah lebih cepat menuju lift.

Gadis itu masih tidak percaya apa yang sedang terjadi saat ini. Kenapa Sana tiba-tiba mengajaknya kencan. Padahal waktu itu dia jelas menentang keras hubungan antara majikan dan pelayan.

Sesampainya mereka diluar gedung, Sana langsung mencegat sebuah taxi. Menghipnotis sang supir agar dapat membawa mereka kemanapun mereka inginkan.

Dahyun yang melihat kejadian itu berpura-pura tidak mengetahui apapun.

"Ada tempat yang ingin kau kunjungi?" Tanya Sana duduk disamping Dahyun.

"Apa aku yang memutuskan?" Ucap Dahyun balik bertanya.

MY MISTRESS (SAIDA) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang