Suara ledakan dahsyat menggema diseluruh penjuru seiring dengan kobaran api besar yang melahap hutan.
Pertarungan final antara Sana dan Irene menciptakan kehancuran disekitarnya.
Sana yang dibutakan oleh amarah tidak dapat mengontrol dirinya. Dia terus menyerang Irene dengan membabi buta dan tidak memperdulikan apapun yang ada didepan matanya.
Hewan dan pepohonan ikut terbakar habis olehnya tanpa terkecuali.
"Ini mustahil... Bagaimana half vampire bisa sekuat ini..." Gumam Irene bersembunyi di balik batu besar.
"IRENEEE!!!" Raung Sana menggelegar.
*BRAKK!!!
Wanita itu langsung melompat keatas pohon saat Sana menghancurkan batu besar itu dengan satu hantaman.
Tubuhnya gemetar, adrenalinenya berpacu merasakan aura membunuh Sana yang begitu kuat, sensasi ini serupa seperti sedang berhadapan dengan Jihyo.
Atau memang energy ini milik Jihyo.
"Begitu rupanya..." Irene tersenyum menyeringai melihat Sana dari atas.
"Sepertinya wanita tua itu diam-diam menyimpan sihirnya pada anaknya sendiri. Sungguh kasih sayang yang memuakkan."
"Vampire seharusnya terlahir tanpa perasaan. Tapi keluarga terkutuk kalian merusak citra itu."
*DUARR!!
Sana membakar pohon yang di pijaki Irene hingga wanita itu terpaksa melompat kebawah. Menuju tebing tanpa adanya pepohonan yang bisa ia gunakan untuk bersembunyi lagi.
Dia terjebak.
Sekeliling hutan telah terbakar tanpa sedikitpun celah untuk kabur, Sementara Sana mulai berjalan mendekatinya dengan kobaran api di kedua tangannya.
"Kembalikan.... Dahyun..." Geram Sana dengan derai air mata darah yang tidak hentinya mengalir.
"Jangan konyol, kau sudah melihat kematiannya di depan matamu-"
*BLARR!!!
"Arrrghh!!" Irene menjerit sejadinya ketika kobaran api mengenai kakinya.
Secepat mungkin wanita itu memadamkannya. Tidak disangka, api itu terasa lebih panas dari api milik Jihyo.
"KU BILANG KEMBALIKAN DAHYUN!!"
*DUARR!!
Irene berhasil menghindari ledakan api Sana, namun sialnya wanita itu semakin berada diujung tebing tinggi tanpa dasar.
Dia tidak akan tau bagaimana nasibnya jika sampai jatuh ke bawah. Entah tubuhnya akan hancur atau tertusuk bebatuan yang menjulang tajam dibawah.
"Baiklah aku menyerah." Irene mengangkat kedua tangannya.
"Akan ku selamatkan anak itu." Lanjutnya.
Mendengar hal tersebut membuat Sana berhenti menyerang untuk sesaat.
"Tapi kau harus melepaskan ku setelah itu. Bagaimana? Setuju?" Irene berjalan dengan sangat berhati-hati mendekati Sana yang masih ragu untuk mempercayainya.
"Ini belum terlambat, aku masih bisa menyelamatkan Dahyun dari kematian."
Perlahan-lahan kesadaran Sana mulai kembali saat nama gadis yang dia cintai disebutkan olehnya.
"Benar, seperti itu... Tenangkan dirimu lebih dulu..."
Melihat Sana yang lengah setelah mendengar rayuannya. Tanpa membuang waktu Irene mengambil kesempatan itu untuk meraih pisau bedah yang dilumuri racun mematikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MISTRESS (SAIDA) END
Fanfiction⚠Warning⚠ 🔞🔞🔞 Mengisahkan tentang seorang gadis muda yang mencalonkan diri sebagai MAID demi melunasi hutang keluarganya di sebuah rumah mewah milik seorang artis ternama yang menyimpan banyak rahasia gelap tentang asal usulnya.